Hari ini memasuki hari ketiga tantangan komunikasi produktif. Pagi-pagi setelah sahur kakak tidak mau diam. Bermain segala sesuatu di dalam kamar. Sampai deodoran saya pun dimainkan. Alhasil kamar berserakan termasuk atas kasur. Ditambah baby yang terbangun menambah semarak kamar kami. Saya ingatkan kakak untuk mengembalikan deodoran saya di atas meja karena kemasannya yang terbuat dari kaca. Tetapi diacuhkannya dan saya lupa untuk mengembalikanny sendiri.
Setelah beberapa saat bermain, saya putuskan saatnya mandi. Si kakak masih belum mau mandi dan sibuk bermain ini itu. Jadilah baby mandi lebih dulu. Nah, kejadiannya ketika merawat baby sehabis mandi. Baby memainkan segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Ketika dia bosan dilemparkan apapun yang dipegang ke lantai. Termsuk deodoran saya. hiks.
Daaan, pecahlah kemasan kacanya. Untung tidak sampai bercecer kaca maupun isinya yang membahayakan anak-anak. Jatuhnya Δeodoran ini serta merta membangitkan emosi saya. Reflek yang saya ucapkan adalah "Nah, kan. Kakak tadi suruh balikan sama Bunda, kan." Kenapa kakak yang salah padahal yang menjatuhkan adik? Untung saya langsung menyadari dan mengoreksi ucapan saya. "Dah, Kak. Ambil dan taruh meja biar nggak diambil adik." Kakak langsung menurut.
Saya sangat menyesal kelepasan lagi emosi saya. Sejenak tadi terlintas ekspresi bersalah dan ketakutan di wajah kakak. huhu. Maaf, ya, kak.
Mengetahui saya hanya menegur dan tidak marah dan mendapat terima kasih karena telah membereskan kekacauan ekspresinya kembali ceria.
Leganyaaaa.... Saatnya belajar lagi menata hati lebih keras lagi.
#level1
#day1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
Setelah beberapa saat bermain, saya putuskan saatnya mandi. Si kakak masih belum mau mandi dan sibuk bermain ini itu. Jadilah baby mandi lebih dulu. Nah, kejadiannya ketika merawat baby sehabis mandi. Baby memainkan segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Ketika dia bosan dilemparkan apapun yang dipegang ke lantai. Termsuk deodoran saya. hiks.
Daaan, pecahlah kemasan kacanya. Untung tidak sampai bercecer kaca maupun isinya yang membahayakan anak-anak. Jatuhnya Δeodoran ini serta merta membangitkan emosi saya. Reflek yang saya ucapkan adalah "Nah, kan. Kakak tadi suruh balikan sama Bunda, kan." Kenapa kakak yang salah padahal yang menjatuhkan adik? Untung saya langsung menyadari dan mengoreksi ucapan saya. "Dah, Kak. Ambil dan taruh meja biar nggak diambil adik." Kakak langsung menurut.
Saya sangat menyesal kelepasan lagi emosi saya. Sejenak tadi terlintas ekspresi bersalah dan ketakutan di wajah kakak. huhu. Maaf, ya, kak.
Mengetahui saya hanya menegur dan tidak marah dan mendapat terima kasih karena telah membereskan kekacauan ekspresinya kembali ceria.
Leganyaaaa.... Saatnya belajar lagi menata hati lebih keras lagi.
#level1
#day1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
Comments
Post a Comment