Skip to main content

Janji yang Tertunda

Hari ini Cia meminta permen loli. Karena rumah kakak jauh dari toko kelontong kami berencana pergi ke mini market terdekat.

Namun karena beberapa hal kami belum jadi berangkat. Mulailah si kakak merajuk.

"Aku sama adik udah mandi, Bunda. Ayo berangkat."

"Lha, Bunda yang belum mandi, Kak. Lagipula udah panas, nih kalau jalan kaki. Emangnya nanti Kakak nggak haus? Kan, lagi puasa."

"Nggak papa, Bun. Aku nggak haus, kok."

Ternyata setelah saya mandi kebetulan ART minta ijin keluar, dan si adik masih tertidur. Maka kami menunda kembali rencana kami.

"Ayo, Bun. Berangkat."

"Lho, mama sama mbak lagi tidur, bibi juga masih keluar nanti nggak ada yang jagain rumahnya."

"Ya, dikunci, dong."

"Trus kuncinya yang bawa siapa? Kalau kita bawa bibi mau masuk nggak bisa, mama atau mbak juga nggak bisa keluar nanti."

"Lha, mama emang mau ke mana?"

"Ya, kan kali mau ke depan ke rumah budhe atau apa."

Mulailah balada Cia memaksakan keinginannya.

"Nggak usah dikunci aja kalau gitu."

"Lho, nggak bisa. Kalau ada orang jahat masuk gimana?"

"Emang orang jahat masuk mau apa?"

"Ya, ada pencuri atau gimana kan kita mesti hati-hati."

"Pencuri itu apa, Bun?"

"Pencuri itu kalau ada orang ambil barang orang lain tanpa ijin yang punya."

"Gitu itu dosa, Bun?"

"Ya, dosa. Sama malaikat besok di akhirat tangannya dipotong."

"Kenapa dipotong, Bun? Biar nggak mencuri lagi?"

"Iya, betul."

Sampai di sini diskusi berhenti. Tapi masih ngeyel mau berangkat. Akhirnya emak kehabisan akal dan diperbolehkan dia pinjam ponsel emak sambil menunggu situasi memungkinkan.

Setelah adzan dhuhur, kakak berbuka dan berangkatlah kami beli permen loli. Memberikan pengertian dengan tida tergesa-gesa itu memungkinkan bagi saya asal waktu yang saya miliki panjang. Sedangkan jika waktu sempit yang saya miliki, saya masih perlu belajar lagi.

#level1
#day15
#tantangan10hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunsayIIP

Comments

Popular posts from this blog

Hari 18, Tantangan 30 Hari

Hasil pelaksanaan hari ke - 18 dan rencana hari ke - 19. Hasil hari ke - 18 Rapor hari ke - 18 Hanya satu pekerjaan yang tidak terlaksana, namun penting dan tidak terlalu berat untuk dikerjakan. Melawan rasa malas memang tantangan yang perlu ditaklukkan. Rencana hari ke - 19

Review 4

Review kali ini saya berpasangan dengan Mbak Sinardi. Beliau berfokus untuk mencapai sustainable living bagi keluarga.  Dalam milestone yang di jabarkan terlihat akan terbentuk sebuah ekosistem yang baik bagi keluarga dengan frekuensi yang sama.  Berikut review saya untuk jurnal Mbak Sinardi. 

Hari Pertama Sekolah Cia

Nama Anak: Aqila Tanggal: 16 September 2017 Aktivitas: sekolah gambar Cia senang corat coret di buku, untuk mengasah kemampuan memnggambarnya kami mengikutsertakan Cia ke sekolah gambar. Hari pertama sekolah Cia semangat sekali. Cia menyiapkan sendiri semua keperluannya dan sangat antusias untuk berangakat. Sampai di sanggar Cia langsung ikut mewarnai bersama teman-temannya. Visual: Dengan bantuan gurunya Cia belajar mewarnai menggunakan crayon. Cia belajar menyapukan crayon dengan benar dan rapi, belajar memadukan warna, belajar menyatukan setiap warna dalam sebuah gambar, dan belajar memenuhi bidang gambar dengan warna. Auditori: Cia belajar mengikuti instruksi gurunya dalam mewarnai. Kinestetik: Cia mampu duduk berskonsentrasi mewarnai dalam waktu yang cukup lama. Sampai 1 jam waktu latihan berakhir,  Cia masih menolak pulang dan mewarnai gambar PR yang diberikan gurunya. #Day10 #Level4 #GayaBelajarAnak #KuliahBunsayIIP