Skip to main content

Menyiapkan Cia Mengepakkan Sayap

Menyiapkan anak untuk menghadapi dunia nyata adalah tugas bagi seluruh orang tua. Salah satu caranya adalah dengan memandirikan mereka untuk menjalani hidup mereka. Beberapa persiapan pendidikan perlu direncanakan dan dilaksanakan dengan terarah dan sungguh-sungguh. Tidak kalah penting dalam kemandirian adalah keterampilan hidup.

Anak pertama kami sudah mampu mandiri dalam beberapa hal. Namun di beberapa hal lain masih membutuhkan bantuan. Cia sudah mampu merapikan mainan, membantu melipat pakaian, menjemur pakaian, mandi sendiri walau belum terlalu sempurna, dan beberapa hal lain.

Namun hal-hal seperti makan sendiri dan cebok sendiri masih membutuhkan motivasi dan konsistensi yang besar dari kami. Kadang saya kurang sabar ketika melihatnya makan sendiri membutuhkan waktu yang tidak sedikit dan bekas makanan berserakan. Akhirnya membuat kemandiriannya kurang terasah. Untuk cebok sendiri saya masih sering khawatir yang dilakukannya kurang bersih. Sehingga saya masih mengambil alih keterampilan ini.

Ayahnya memberikan usul untuk memberikannya tugas membantu membersihkan rumah mulai dari konsisten membantu membuang sampah ke luar. Hal ini beberapa kali telah dilakukannya hanya saja belum konsisten. Maka perlu motivasi dari kami untuk mengajarkannya mengemban tanggung jawab. Sejauh ini Cia sangat senang membantu, kami berharap Cia mampu mengemban tanggung jawab dengan baik.

Satu hal lagi yang membutuhkan motivasi adalah mandi sendiri dengan bersih. Kami masih perlu memberikan arahan cara membersihkan diri dengan baik dan tidak bermain-main. Perasaan was-was kurang bersih masih saja menghantui saya. Dan ketika butuh segera melakukan kegiatan lain waktu yang dibutuhkannya masih terlalu lama.

Hal ini menunjukkan bahwa memandirikan Cia berarti memandirikan saya sendiri. Menyiapkan anak untuk mandiri berarti menyiapkan mental untuk melihat mereka terbang. Bukan hal yang mudah bagi saya khususnya mengingat saya merawat sendiri anak-anak sedari bayi, membuat saya masih beranggapan bahwa mereka masih saja bayi kecil.

Minggu pertama ini kami mencoba melatih kemandiriannya makan sendiri. Hari pertama kami memintanya makan sendiri dia masih malas dan banyak alasan. Setelah dimotivasi pagi dan siang hari Cia mau makan sendiri. Walaupun pagi membuat makanannya masih bersisa, paling tidak siang hari sisa makanannya hanya sedikit. Malam hari kembaoi Cia beralasan makanannya pedas padahal menunya tidak menggunakan sambal. Kemajuannya Cia sudah mau makan sendiri pagi dan siang hari tanpa disuapi.



#level2
#day1
#tantangan10hari
#MelatihKemandirianAnak
#KuliahBunsayIIP

Comments

Popular posts from this blog

Menghilangkan Kerak Kloset

Moms, pernah nggak merasa jengkel karena kerak di closet tidak bisa hilang padahal kita sudah mencoba berbagai macam produk pembersih? Bahkan karbol paling kuat sekalipun? Itulah yang saya alami beberapa bulan terakhir. Karena sering pergi, tidak sempat membersihkan kamar mandi secara teratur, hanya dibersihkan sekenanya,  kerak-kerak membandel mulai mendiami closet dan lantai kamar mandi kami. Berbagai macam produk telah saya gunakan hasilnya kurang memuaskan. Dari berbagi cerita dengan ART di rumah kakak saya, Mbak Jum namanya,  saya mendapat informasi bahwa ada cairan khusus pembersih kerak yang membuat closet tampak seperti baru. Hanya dijual di toko bangunan dengan kisaran harga 100 ribu. Tapi untuk satu kloset saja. Wow, fantastis yaaa. Meski lebih murah daripada ganti kloset baru, tapi untuk emak-emak macam saya rasanya lebih puas kalau 100 ribunya dipakai beli pizza sama anak-anak. Hehehe 😁😁😁. Nah, Mbak Jum ini ternyata kreatif dan inovatif. Hihihi😬😬😬. Dari p...

Bongkar Muatan

Lelah berkelana sampai juga di sini. Saatnya membuka hasil "buruan" ilmu. Sudah dapat apa aja, Mak? Diriku dapat banyak, deh! Coba, coba tak gelar dulu, yaa! Dari peta itu, baru berhasil makan tips dan trik pekerjaan rumah tangga, membuat kandang waktu, dan skala prioritas. Bergabung dengan Keluarga Cemara ilmu yang paling berkesan adalah tips setrika karena merupakan rutinitas yang memiliki tantangan terbesar bagi saya. Ditambah beberapa potluck yang hasil "buruan" sekarang setrika menjadi aktivitas yang bisa dan suka saya kerjakan. Masya Alloh, tabarokalloh 😍. Kegiatan menyapu dan mengepel pun sekarang jauh lebih mudah dengan potluck yang saya dapatkan. Menyapu sambil mengepel merupakan temuan epic saya. Setelah dipraktikkan sangat membantu dan menghemat waktu dan tenaga. Keluarga Uluwatu menyediakan segudang ilmu baru tentang manajemen waktu bagi saya. Lalu saya masuk ke kamar kandang waktu dan prioritas. Di sini saya belajar banyak sekali bahwa ternyat...

Kardus Sepatu Buruk Rupa Menjadi Berharga

Ada beberapa tipe orang saat membeli sepatu berdasarkan penggunaan kemasannya. Hihihi ini mah perkiraan Emak aja, ya. 😁 Pertama, pembeli sepatu hanya mau sepatunya saja, kardus tidak dibawa dan sepatu langsung masuk kantong belanja atau langsung dipakai.  Kedua, pembeli tetap membawa kardus sepatunya ke rumah. Lalu, tipe ini dibagi lagi, nih. Tipe 2A kardus dibuang ke tong sampah. Tipe 2B kardus ditumpuk buat dirongsokin atau diserahkan ke sedekah rongsok. Tipe 2C kardusnya dimanfaatkan untuk sesuatu.  Nah, masuk ke tipe 2C inilah Emak ABC. Nggak mau rugi bin irit 😂. Kalau lihat kardus itu bawaannya pengen bebikinan. Kali ini Emak bagikan tips memanfaatkan kardus bekas sepatu, yang buruk rupa supaya menawan dan berguna.  Yuk, simak videonya.