Skip to main content

Airnya Netes-Netes dari Kaos Kaki

Saat mencuci pakaian adalah saat paling menyenangkan bagi anak-anak. Karena mereka bisa bermain air sepuas hati. Cia ingin membantu,  maka saya berikan kaos kakinya untuk dicucinya. Sepasang kaos kaki itu diaduk-aduk dalam air sabun, dikucek, dan dibilasi. Setelah dibilas Cia meletakkan kos kaki basah tersebut di pinggiran ember.

"Wah, airnya keluar dari kaos kaki, Bun."

"Oh, iya. Kok, bisa netes airnya kenapa, ya, Kak?"

"Oh, itu karena airnya meluncur, Bun."

Hehehe, istilah yang digunakannya memang "meluncur"  lalu saya jelaskan meluncur tersebut berarti air bergerak dari atas ke bawah.

Keseruan membantu mencuci ink juga dirasaka si adik. Bee asyik memindahkan air dari satu ember ke ember lain dengan gayung kecil. Dari satu ember dituang ke beberapa ember lain.

Bermain air memang mengasyikkan dan bisa dipakai belajar tanpa mereka sadari. Dengan terbiasa mempelajari kegiatan sehari-hari semoga kelak mereka akan mampu mengambil hikmah dari setiap yang terjadi dalam kehidupannya.

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Comments

Popular posts from this blog

Hari 18, Tantangan 30 Hari

Hasil pelaksanaan hari ke - 18 dan rencana hari ke - 19. Hasil hari ke - 18 Rapor hari ke - 18 Hanya satu pekerjaan yang tidak terlaksana, namun penting dan tidak terlalu berat untuk dikerjakan. Melawan rasa malas memang tantangan yang perlu ditaklukkan. Rencana hari ke - 19

Hari 3, Tantangan 30 Hari

Lanjut hasil hari ke-3 dan rencana hari ke-4 Hasil pelaksanaan hari ke - 3 Catatan: Daftar pekerjaan yang terlalu banyak juga akan menjadi kendala pelaksanaannya. Meski capaian lebih dari hari sebelumnya, ketidaktuntasan pekerjaan membuat mood berubah menjadi tidak terlalu baik. Rencana hari ke - 4 Rencana hari ke - 4

Review 6

Kali ini saya berpasangan dengan Mbak Nurnaningsih dari IP Solo Ray untuk review jurnal. Kami sama-sama menyelesaikan masalah ekonomi. Sempat mengalami miss komunikasi karena saya salah input data regional dan ternyata kurang input nomor ponsel sehingga tidak bisa dihubungi. Mbak Nurna tidak bisa menjangkau saya, dan saya baru bisa menghubungi beliau lepas mengerjakan kongres Ibu Pembaharu. Setelah ngobrol dengan mbak Nurna berikut review saya.