Skip to main content

Roti Tawar

Jalan-jalan sore itu terapi jantung buat emak. Pasalnya setiap jalan-jalan sore Cia selalu minta jajan. Belum lagi, kalau jalan sama teman-temannya 😢.

Sore tadi waktu jalan-jalan tukang roti lewat, temannya minta roti Cia pun minta. Sudah diajak berunding tidak bisa dan karena tidak ada kesepakatan apa-apa sebelum jalan maka terpaksa saya mengalah.

Sampai di rumah langsung dimakan dan membuat roti isi sendiri. Sambil makan roti saya tanyakan isi rotinya.



"Eh, ini isi rotinya berapa, ya tadi, Kak?"

"Nggak tau."

"Kakak ambil satu, adik satu, Bunda satu. Trus sisanya ini di plastik tujuh. Brarti semuanya berapa?"

"Tiga ditambah tujuh berapa emangnya?"

"Ya, dihitung, dong."

Saya membantu menggunakan jari untuk menghitung roti. Cia menjawab dengan benar. Lalu saya balik pertanyaannya.

"Brarti ini roti isinya 10, dimakan tiga sisa berapa?"

"Tujuh, lah."

Rupanya sedikit demi sedikit Cia memahami konsep penambahan dan pengurangan ini.

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Comments

Popular posts from this blog

Hari 18, Tantangan 30 Hari

Hasil pelaksanaan hari ke - 18 dan rencana hari ke - 19. Hasil hari ke - 18 Rapor hari ke - 18 Hanya satu pekerjaan yang tidak terlaksana, namun penting dan tidak terlalu berat untuk dikerjakan. Melawan rasa malas memang tantangan yang perlu ditaklukkan. Rencana hari ke - 19

Hari 3, Tantangan 30 Hari

Lanjut hasil hari ke-3 dan rencana hari ke-4 Hasil pelaksanaan hari ke - 3 Catatan: Daftar pekerjaan yang terlalu banyak juga akan menjadi kendala pelaksanaannya. Meski capaian lebih dari hari sebelumnya, ketidaktuntasan pekerjaan membuat mood berubah menjadi tidak terlalu baik. Rencana hari ke - 4 Rencana hari ke - 4

Review 6

Kali ini saya berpasangan dengan Mbak Nurnaningsih dari IP Solo Ray untuk review jurnal. Kami sama-sama menyelesaikan masalah ekonomi. Sempat mengalami miss komunikasi karena saya salah input data regional dan ternyata kurang input nomor ponsel sehingga tidak bisa dihubungi. Mbak Nurna tidak bisa menjangkau saya, dan saya baru bisa menghubungi beliau lepas mengerjakan kongres Ibu Pembaharu. Setelah ngobrol dengan mbak Nurna berikut review saya.