Skip to main content

Menabung dengan Tujuan

Si Kakak Cia adalah anak yang all out. Jika menyukai sesuatu dia tidak tanggung-tanggung dari baju, buku, hingga mainan harus berhubungan dengan kesukaannya. Karena banyak sekali keinginannya saya membiasakan tidak langsung memberikan keinginannya tersebut. Saya biasa mengatakan kalau kami harus menabung dulu untuk membeli sesuatu yang bukan kebutuhan.

Kadang saya harus menjelaskan jika kami sudah menghabiskan uang untuk mainannya, uang kami tidak cukup untuk biaya hidup selama sisa bulan tersebut. Namanya anak-anak baru mengenal konsep kebutuhan dan keinginan ada juga saatnya dia tidak memerima penjelasan ini dan masih ngotot untuk meminta. Jika ini yang terjadi saya biasanya akan memberikan penjelasan berulang atau memberi ultimatum tentang kebutuhan pokok yaitu makan. Biasanya dia segera menerima penjelasan ini.

Kali ini saya akan mencoba memberikan reward yang bisa dia tabunh sendiri untuk mencapai tujuannya.

#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

Comments

Popular posts from this blog

Hari 18, Tantangan 30 Hari

Hasil pelaksanaan hari ke - 18 dan rencana hari ke - 19. Hasil hari ke - 18 Rapor hari ke - 18 Hanya satu pekerjaan yang tidak terlaksana, namun penting dan tidak terlalu berat untuk dikerjakan. Melawan rasa malas memang tantangan yang perlu ditaklukkan. Rencana hari ke - 19

Hari 3, Tantangan 30 Hari

Lanjut hasil hari ke-3 dan rencana hari ke-4 Hasil pelaksanaan hari ke - 3 Catatan: Daftar pekerjaan yang terlalu banyak juga akan menjadi kendala pelaksanaannya. Meski capaian lebih dari hari sebelumnya, ketidaktuntasan pekerjaan membuat mood berubah menjadi tidak terlalu baik. Rencana hari ke - 4 Rencana hari ke - 4

Review 6

Kali ini saya berpasangan dengan Mbak Nurnaningsih dari IP Solo Ray untuk review jurnal. Kami sama-sama menyelesaikan masalah ekonomi. Sempat mengalami miss komunikasi karena saya salah input data regional dan ternyata kurang input nomor ponsel sehingga tidak bisa dihubungi. Mbak Nurna tidak bisa menjangkau saya, dan saya baru bisa menghubungi beliau lepas mengerjakan kongres Ibu Pembaharu. Setelah ngobrol dengan mbak Nurna berikut review saya.