Skip to main content

Membeli Pempek

Ada seorang pedagang pempek yang selalu keliling di komplek kami. Pempeknya murah dan cukonya berasa nendang. Cia senang membeli pempek kapal selamnya dimakan tanpa cuko. Setiap membeli Cia ingin membeli banyak-banyak untuk stok camilannya. Selalu minta beli lima biji untuk dibagi satu aama adiknya. Padahal dia makan dua biji saja sudah kekenyangan. Saya kadang memintanya membeli secukupnya saja tapi dia menolak.

Karena beberapa hari ini dia sudah mulai menabung, kali ini saya coba dia membeli dengan uangnya sendiri. Tapi ternyata dia belum mau mengambil tabungannya demgam dalih bahwa tabungannya itu untuk membeli mainan. Karena si abang penjual pempek sudah terlanjur berhenti dan kasihan jika dibatalkan maka emak harus mengalah membayar pempek pesanan Cia.

Memang tidak salah jika Cia menolak menggunakan tabungannya. Karena sedari awal niatnya adalah untuk beli mainan bukan jajajan. Hihi. Anak yang tidak mau rugi. Mungkin setelah ini perlu dijelaskan fungsi tabungannya.

#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

Comments

Popular posts from this blog

Hari 18, Tantangan 30 Hari

Hasil pelaksanaan hari ke - 18 dan rencana hari ke - 19. Hasil hari ke - 18 Rapor hari ke - 18 Hanya satu pekerjaan yang tidak terlaksana, namun penting dan tidak terlalu berat untuk dikerjakan. Melawan rasa malas memang tantangan yang perlu ditaklukkan. Rencana hari ke - 19

Hari 3, Tantangan 30 Hari

Lanjut hasil hari ke-3 dan rencana hari ke-4 Hasil pelaksanaan hari ke - 3 Catatan: Daftar pekerjaan yang terlalu banyak juga akan menjadi kendala pelaksanaannya. Meski capaian lebih dari hari sebelumnya, ketidaktuntasan pekerjaan membuat mood berubah menjadi tidak terlalu baik. Rencana hari ke - 4 Rencana hari ke - 4

Review 6

Kali ini saya berpasangan dengan Mbak Nurnaningsih dari IP Solo Ray untuk review jurnal. Kami sama-sama menyelesaikan masalah ekonomi. Sempat mengalami miss komunikasi karena saya salah input data regional dan ternyata kurang input nomor ponsel sehingga tidak bisa dihubungi. Mbak Nurna tidak bisa menjangkau saya, dan saya baru bisa menghubungi beliau lepas mengerjakan kongres Ibu Pembaharu. Setelah ngobrol dengan mbak Nurna berikut review saya.