Naluri anak perempuan biasanya ingin tampil cantik, suka meniru orang tuanya berdandan, kadang menggunakan alat rias ibunya untuk merias wajahnya sendiri. Karena saya adalah tipe orang yang tidak suka dandan maka alat rias saya tersimpan rapi di atas lemari hingga berdebu.
Walaupun saya hampir tidak pernah berdandan, entah dari mana Cia senang bermain pura-pura sedang berdandan dengan menggunakan apa saja. Kali ini building blocknya disusun sedemikian rupa sehingga berbentuk menyerupai kuas rias dan alat rias wajah. Adiknya menjadi kelinci percobaan untuk dirias. Si kakak memberi arahan pada adiknya, dan anehnya si adik menurut saja dengan instruksi kakaknya. Mereka bermain sambil tertawa-tawa sesekali berlaga di depan kaca. Hihihi.
Lalu, muncullah ide untuk memfasilitasi mereka dengan alat rias saya. Toh saya jarang sekali menggunakannya dan malah khawatir jika peralatan tersebut kadaluarsa. Cia bersorak senang sekali ketika diijinkan menggunakan alat rias yang sesungguhnya, bukan mainannya.
Ketika alat-alat rias saya turunkan dan dibuka bersama-sama Cia sangat antusias. Dia menanyakan nama dan fungsi masing-masing alat rias saya. Begitu melihat set pemulas mata, Cia seakan menemukan harta berharga, matanya berbinar ceria sambil memilih warna kesukaannya. Kali ini warna merah muda menjadi pilihan untuk mata dan pipi.
Sementara saya mulai merias kakaknya, Bee asyik memilih lipstik dan membuka satu per satu tutupnya lalu mengambil dengan jarinya dan dioleskan ke pipi, leher dan seluruh bagian wajah yang mampu dijangkaunya. Membuat wajah dan bajunya belepotan berbagai macam warna lipstik dan pemulas mata. Hihihi.
Selesai berias kedua gadis ini berlaga di depan kaca sambil senyum-senyum sendiri. Hahahaha. Itulah yang saya sebut naluri centil. Puas berlaga, rupanya Cia masih ingin bereksperimen dengan paduan warna lain. Warna-warna pulasan awal dihapusnya lalu dia pulas sendiri dengan warna lain yang diminatinnya, bahkan semua lipstik telah dicobanya.
Saya biarkan dia mencoba berbagai alat rias yang ada sampai dia puas. Ketika dia sudah puas berdandan, Cia meminta dihapus semuanya sambil berkata bahwa dia senang diperbolehkan untuk mencoba tata rias yang sesungguhnya.
Comments
Post a Comment