Skip to main content

Main Rias-Riasan

Naluri anak perempuan biasanya ingin tampil cantik, suka meniru orang tuanya berdandan, kadang menggunakan alat rias ibunya untuk merias wajahnya sendiri. Karena saya adalah tipe orang yang tidak suka dandan maka alat rias saya tersimpan rapi di atas lemari hingga berdebu.

Walaupun saya hampir tidak pernah berdandan, entah dari mana Cia senang bermain pura-pura sedang berdandan dengan menggunakan apa saja. Kali ini building blocknya disusun sedemikian rupa sehingga berbentuk menyerupai kuas rias dan alat rias wajah. Adiknya menjadi kelinci percobaan untuk dirias. Si kakak memberi arahan pada adiknya, dan anehnya si adik menurut saja dengan instruksi kakaknya. Mereka bermain sambil tertawa-tawa sesekali berlaga di depan kaca. Hihihi. 

Lalu, muncullah ide untuk memfasilitasi mereka dengan alat rias saya. Toh saya jarang sekali menggunakannya dan malah khawatir jika peralatan tersebut kadaluarsa. Cia bersorak senang sekali ketika diijinkan menggunakan alat rias yang sesungguhnya, bukan mainannya. 

Ketika alat-alat rias saya turunkan dan dibuka bersama-sama Cia sangat antusias. Dia menanyakan nama dan fungsi masing-masing alat rias saya. Begitu melihat set pemulas mata, Cia seakan menemukan harta berharga, matanya berbinar ceria sambil memilih warna kesukaannya. Kali ini warna merah muda menjadi pilihan untuk mata dan pipi. 

Sementara saya mulai merias kakaknya, Bee asyik memilih lipstik dan membuka satu per satu tutupnya lalu mengambil dengan jarinya dan dioleskan ke pipi, leher dan seluruh bagian wajah yang mampu dijangkaunya. Membuat wajah dan bajunya belepotan berbagai macam warna lipstik dan pemulas mata. Hihihi. 

Selesai berias kedua gadis ini berlaga di depan kaca sambil senyum-senyum sendiri. Hahahaha. Itulah yang saya sebut naluri centil. Puas berlaga, rupanya Cia masih ingin bereksperimen dengan paduan warna lain. Warna-warna pulasan awal dihapusnya lalu dia pulas sendiri dengan warna lain yang diminatinnya, bahkan semua lipstik telah dicobanya.

Saya biarkan dia mencoba berbagai alat rias yang ada sampai dia puas. Ketika dia sudah puas berdandan, Cia meminta dihapus semuanya sambil berkata bahwa dia senang diperbolehkan untuk mencoba tata rias yang sesungguhnya. 


#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative

Comments

Popular posts from this blog

Menghilangkan Kerak Kloset

Moms, pernah nggak merasa jengkel karena kerak di closet tidak bisa hilang padahal kita sudah mencoba berbagai macam produk pembersih? Bahkan karbol paling kuat sekalipun? Itulah yang saya alami beberapa bulan terakhir. Karena sering pergi, tidak sempat membersihkan kamar mandi secara teratur, hanya dibersihkan sekenanya,  kerak-kerak membandel mulai mendiami closet dan lantai kamar mandi kami. Berbagai macam produk telah saya gunakan hasilnya kurang memuaskan. Dari berbagi cerita dengan ART di rumah kakak saya, Mbak Jum namanya,  saya mendapat informasi bahwa ada cairan khusus pembersih kerak yang membuat closet tampak seperti baru. Hanya dijual di toko bangunan dengan kisaran harga 100 ribu. Tapi untuk satu kloset saja. Wow, fantastis yaaa. Meski lebih murah daripada ganti kloset baru, tapi untuk emak-emak macam saya rasanya lebih puas kalau 100 ribunya dipakai beli pizza sama anak-anak. Hehehe 😁😁😁. Nah, Mbak Jum ini ternyata kreatif dan inovatif. Hihihi😬😬😬. Dari p...

Bongkar Muatan

Lelah berkelana sampai juga di sini. Saatnya membuka hasil "buruan" ilmu. Sudah dapat apa aja, Mak? Diriku dapat banyak, deh! Coba, coba tak gelar dulu, yaa! Dari peta itu, baru berhasil makan tips dan trik pekerjaan rumah tangga, membuat kandang waktu, dan skala prioritas. Bergabung dengan Keluarga Cemara ilmu yang paling berkesan adalah tips setrika karena merupakan rutinitas yang memiliki tantangan terbesar bagi saya. Ditambah beberapa potluck yang hasil "buruan" sekarang setrika menjadi aktivitas yang bisa dan suka saya kerjakan. Masya Alloh, tabarokalloh 😍. Kegiatan menyapu dan mengepel pun sekarang jauh lebih mudah dengan potluck yang saya dapatkan. Menyapu sambil mengepel merupakan temuan epic saya. Setelah dipraktikkan sangat membantu dan menghemat waktu dan tenaga. Keluarga Uluwatu menyediakan segudang ilmu baru tentang manajemen waktu bagi saya. Lalu saya masuk ke kamar kandang waktu dan prioritas. Di sini saya belajar banyak sekali bahwa ternyat...

Kardus Sepatu Buruk Rupa Menjadi Berharga

Ada beberapa tipe orang saat membeli sepatu berdasarkan penggunaan kemasannya. Hihihi ini mah perkiraan Emak aja, ya. 😁 Pertama, pembeli sepatu hanya mau sepatunya saja, kardus tidak dibawa dan sepatu langsung masuk kantong belanja atau langsung dipakai.  Kedua, pembeli tetap membawa kardus sepatunya ke rumah. Lalu, tipe ini dibagi lagi, nih. Tipe 2A kardus dibuang ke tong sampah. Tipe 2B kardus ditumpuk buat dirongsokin atau diserahkan ke sedekah rongsok. Tipe 2C kardusnya dimanfaatkan untuk sesuatu.  Nah, masuk ke tipe 2C inilah Emak ABC. Nggak mau rugi bin irit 😂. Kalau lihat kardus itu bawaannya pengen bebikinan. Kali ini Emak bagikan tips memanfaatkan kardus bekas sepatu, yang buruk rupa supaya menawan dan berguna.  Yuk, simak videonya.