Skip to main content

Setiap Anak Terlahir Kreatif

Anak-anak terlahir ke dunia ini dengan berbagai macam potensi yang telah disematkan kepadanya oleh Sang Pemberi Kehidupan. Salah satunya kreativitas. Betapa Tuhan telah menganugerahi anak-anak kita kreativitas tiada batas. Hanya kadang kita sebagai orang tua salah membaca petunjuk Sang Pencipta akan kreativitas yang sedang dilakukan anak-anak.

Sering kali kita membaca anak yang tidak bisa diam adalah anak yang hiperaktif, anak nakal dan beberapa label yang sengaja atau tidak kita sematkan pada anak-anak. Padahal semua label tersebut sering kali muncul hanya karena kita belum mampu membaca dengan benar arti dari setiap tingkah laku anak-anak kita.

Tak jarang kita memarahi mereka akan kreativitas yang sedang mereka lakukan. (Hiks. Ini juga saya masih sering khilaf). Tapi jika kita mencoba untuk meluaskan sudut pandang kita, mencoba menarik diri lebih jauh untuk mendapatkan pandangan yang lebih luas akan arti tingkah laku anak-anak kita, kita akan menyadari bahwa setiap anak itu unik. Mereka bukan miniatur orang dewasa, mereka memiliki dunia yang sangat luas untuk dijelajahi. Bahwa setiap tingkah laku mereka adalah bentuk penjelajahan mereka untuk mengenal dunia, untuk menempuh perjalanan mereka menuju fitrah diciptakannya mereka di dunia ini.

Memang terkadang tingkah anak-anak kreatif bisa membuat kita jengkel. Kita harus berkali-kali membereskan berbagai hasil "karya" mereka. Beberapa anak senang jumpalitan panjat sana sini, ada anak yang suka menabur tepung, ada anak yamg suka membanjiri rumah dengan air yang dikatakannya sebagai kolam renang. Dan banyak tingkah anak-anak yang mungkin membuat kita jengkel dan kelelahan atas hasil karyanya.

Tapi, sadarkah kita bahwa masa anak-anak itu sangat singkat dan tidak akan terulang. Dan setiap tingkah lakunya bahkan yang paling menjengkelkan sekalipun merupakan bentuk kreativitas mereka dalam rangka penjelajahan mereka di dunia. Maka, luaskan hati lapangkan pikiran kita untuk memfasilitasi mereka dan kreativitasnya bertumbuh berkembang yang kelak akan mereka tuai di saat mereka sudah menemukan jati dirinya. Karena setiap insan yang terlahir di dunia ini pasti memiliki peran yang luar biasa pada kehidupan ini.

Untuk memberikan rasa nyaman pada orang tua dalam memfasilitasi dan mendukung kreativitas anak-anak, kita bisa membuat aturan yang disepakati bersama sehingga anak-anak tetap bebas bereksplorasi tanpa membuat orang tua terintimidasi. Buatlah masa anak-anak yang akan mereka kenang dengan bahagia, karena anak-anak yang tidak menikmati masa anak-anaknya akan tumbuh sebagai orang dewasa yang kekanak-kanakan.

#ResumeDiskusiMateriLevel9

Comments

Popular posts from this blog

Mana yang Lebih Panjang?

Saat bermain dengan mainan Tayo tiba-tiba Cia nyeletuk, "Kok, Rogi yang lebih panjang, Bun? Harusnya Ghani yang lebih panjang." Ternyata tempat meletakkannya saja yang tidak pas. Saya meminta Cia untuk meletakkan bisnya berjajar lalu dia menyadari kesalahan peletakan bisnya. "Oh, iya ternyata yang panjangnya sama, ya, Bun. Tayo, Rogi, Ghani sama yang beda Lani aja. Ini lebih panjang dari Lani." "Berarti Lani itu lebih...." "Lebih kecil." "Lebih pen.... " "Pendek." "Trus tadi kenapa kok Gani keliatan lebih pendek, ya, Kak?" "Karena ini, lho vcdnya kemunduran, jadi Ghaninya lebih pendek." "Betul, pinter Kakak." Sambil bermain anak-anak belajar membedakan ukuran panjang beberapa benda. Walaupun tidak sempat diukur karena terlalu asyik bermain namun kami telah mendapatkan hikmah dari mainan. #Tantangan10Hari #Level6 #KuliahBunsayIIP #ILoveMath #MathAroundUs

Horeeeeeee Pecah Telur

Yeaaaay!!! Akhirnya perjuangan mengumpulkan telur-telur telah terlewati. Aih,  bahagianya 😍😍😍. Meski not all sunshine and rainbow tapi proses itu luar biasa bagi emak, gaes. Jangan ditanya gimana kejar-mengejar waktu mengerjakan tugas buncek dengan tugas domestik dan tugas membersamai anak-anak. Kalau bisa diterawang, nih otak Emak pasti macam mainan anak-anak yang abis ngundang temen sekampung main di rumah. Ambyaaaarrr, gaesπŸ˜‚. Tapi, proses menyatukan serpihan yang terlanjur ambyar itulah yang membuat mamak belajar buaaaanyak hal. Sekarang saatnya menyiapkan diri menjafi ulat pemakan daun ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya sebelum bertapa menjadi kepompong. Semoga Emak istiqomah dan tidak tersesat dalam belantara ilmu pengetahuan.