Skip to main content

Bereskan Mainan ala Upin Ipin

Beberapa hari di rumah budhenya membuat Cia merindukan rumah dan mainannya. Begitu di rumah segala macam mainan dia keluarkan akhirnya karena banyak mainan yang harus dibereskan membuat Cia malas untuk beberes.

Sampai mau tidur mainan berserakan di mana-mana. Ketika saya minta untuk membersihkannya Cia tampak berlama-lama karena enggak. Saya memberikan tenggang waktu baginya untuk beberes namun tidak juga dipenuhi. Malah menangis karena merasa kewalahan.

Akhirnya saya membantunya beberes mainannya sambil saya ceritakan kembali tentang Upin Ipin yang tidak mau beberes mainan hingga dijadikan rumah kecoa yang mengejar mereka, lalu betapa Kak Ros marah mengetahui mereka tidak segera membereskan mainannya.

Mendengar penjelasan ini, Cia lebih sigap dalam beberes dengan meminta bantuan. Selesai beberes saya berikan pesan padanya bahwa Cia harus bertanggung jawab atas setiap perbuatannya. Jika dia mengeluarkan banyak mainan risikonya dia harus mau lebih lama dalam menggunakan waktunya untuk beberes. Cia setuju dan berjanji tidak akan mengulangi lagi.

#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Comments

Popular posts from this blog

Hari 18, Tantangan 30 Hari

Hasil pelaksanaan hari ke - 18 dan rencana hari ke - 19. Hasil hari ke - 18 Rapor hari ke - 18 Hanya satu pekerjaan yang tidak terlaksana, namun penting dan tidak terlalu berat untuk dikerjakan. Melawan rasa malas memang tantangan yang perlu ditaklukkan. Rencana hari ke - 19

Hari 3, Tantangan 30 Hari

Lanjut hasil hari ke-3 dan rencana hari ke-4 Hasil pelaksanaan hari ke - 3 Catatan: Daftar pekerjaan yang terlalu banyak juga akan menjadi kendala pelaksanaannya. Meski capaian lebih dari hari sebelumnya, ketidaktuntasan pekerjaan membuat mood berubah menjadi tidak terlalu baik. Rencana hari ke - 4 Rencana hari ke - 4

Review 6

Kali ini saya berpasangan dengan Mbak Nurnaningsih dari IP Solo Ray untuk review jurnal. Kami sama-sama menyelesaikan masalah ekonomi. Sempat mengalami miss komunikasi karena saya salah input data regional dan ternyata kurang input nomor ponsel sehingga tidak bisa dihubungi. Mbak Nurna tidak bisa menjangkau saya, dan saya baru bisa menghubungi beliau lepas mengerjakan kongres Ibu Pembaharu. Setelah ngobrol dengan mbak Nurna berikut review saya.