Skip to main content

I Got Her Attention Back, Yay!

Wuih sempet terkejut dua hari karena ditolak Cia. Huhuhu. Tapi hari ini saya mencoba kembali bercerita. Awalnya Cia berusaha menghentikan cerita saya tapi saya yakinkan untuk melanjutkan cerita, Cia dengan sabar mau mendengarkan.

Berawal dari Cia yang salah alamat. Bukan karena saya memberi alamat palsu, hihihi, tapi karena miskomunikasi. Saya meminta tolong Cia mengantarkan beberapa barang bekas untuk disetor ke bank sampah kebetulan nama tetangga saya hampir sama. Ternyata Cia salah mengirim setoran saya, hanya beda satu huruf di nama masing-masing ibu tetangga ini sudah bisa membuat kesalahan besar. Hihihi.

Berdasarkan ceritanya Cia bertemu anak tetangga bernama Nanda ketika di perjalanan mengantarkan setoran saya. Cia bertanya rumah Ibu Lita, yang seharusnya Ibu Rita. Jadilah saya dikejutkan oleh pesan singkat Ibu Lita yang kebingungan menerima setoran sampah tersebut. Hihihi.

Lalu saya jelaskan kepada Cia bahwa dia harus memperhatikan instruksi, jika dia tidak mengerti dia boleh dan harus bertanya. Cia mengakui kesalahannya dan meminta maaf. How sweet of her. Setelah saya selesaikan kesalahpahaman tersebut. Saya mengajak anak-anak tidur. Muncullah ide menceritakan kisah tentang tidak malu untuk bertanya.

Saya menceritakan dua ekor kelinci dengan bulu yang berbeda agar mudah Cia membedakannya. Dua kelinci ini akan menuju tempat yang sama tetapi menempuh jalur yang berbeda. Masing-masing bertemu dengan sesama teman hewan di perjalanan. Satu kelinci hanya menyapa, sedang lainnya menyapa dan menanyakan arah tujuannya. Kelinci yang bertanya sampai pada tujuan lebih cepat dan tidak tersesat. Kelincil yang tidak bertanya menyadari kesalahannya dan bertanya kepada teman hewannya yang kemudian menunjukkannya ke jalan yang benar. Rupanya cerita ini memgena di hati Cia bahwa tidak perlu ragu bertanya supaya tidak tersesat seperti kelinci.

Selesai satu cerita, sudah menjadi kebiasaan Cia menginginkan lebih banyak lagi. Dia langsung mendaftar beberapa hewan untuk diceritakan. Dan seperti biasa saya dibuat speechless olehnya. Sampai saya mengangkat tangan menyerah baru Cia mau berhenti menuntut cerita lain dan bersiap tidur.

#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Comments

Popular posts from this blog

Menghilangkan Kerak Kloset

Moms, pernah nggak merasa jengkel karena kerak di closet tidak bisa hilang padahal kita sudah mencoba berbagai macam produk pembersih? Bahkan karbol paling kuat sekalipun? Itulah yang saya alami beberapa bulan terakhir. Karena sering pergi, tidak sempat membersihkan kamar mandi secara teratur, hanya dibersihkan sekenanya,  kerak-kerak membandel mulai mendiami closet dan lantai kamar mandi kami. Berbagai macam produk telah saya gunakan hasilnya kurang memuaskan. Dari berbagi cerita dengan ART di rumah kakak saya, Mbak Jum namanya,  saya mendapat informasi bahwa ada cairan khusus pembersih kerak yang membuat closet tampak seperti baru. Hanya dijual di toko bangunan dengan kisaran harga 100 ribu. Tapi untuk satu kloset saja. Wow, fantastis yaaa. Meski lebih murah daripada ganti kloset baru, tapi untuk emak-emak macam saya rasanya lebih puas kalau 100 ribunya dipakai beli pizza sama anak-anak. Hehehe 😁😁😁. Nah, Mbak Jum ini ternyata kreatif dan inovatif. Hihihi😬😬😬. Dari p...

Bongkar Muatan

Lelah berkelana sampai juga di sini. Saatnya membuka hasil "buruan" ilmu. Sudah dapat apa aja, Mak? Diriku dapat banyak, deh! Coba, coba tak gelar dulu, yaa! Dari peta itu, baru berhasil makan tips dan trik pekerjaan rumah tangga, membuat kandang waktu, dan skala prioritas. Bergabung dengan Keluarga Cemara ilmu yang paling berkesan adalah tips setrika karena merupakan rutinitas yang memiliki tantangan terbesar bagi saya. Ditambah beberapa potluck yang hasil "buruan" sekarang setrika menjadi aktivitas yang bisa dan suka saya kerjakan. Masya Alloh, tabarokalloh 😍. Kegiatan menyapu dan mengepel pun sekarang jauh lebih mudah dengan potluck yang saya dapatkan. Menyapu sambil mengepel merupakan temuan epic saya. Setelah dipraktikkan sangat membantu dan menghemat waktu dan tenaga. Keluarga Uluwatu menyediakan segudang ilmu baru tentang manajemen waktu bagi saya. Lalu saya masuk ke kamar kandang waktu dan prioritas. Di sini saya belajar banyak sekali bahwa ternyat...

Kardus Sepatu Buruk Rupa Menjadi Berharga

Ada beberapa tipe orang saat membeli sepatu berdasarkan penggunaan kemasannya. Hihihi ini mah perkiraan Emak aja, ya. 😁 Pertama, pembeli sepatu hanya mau sepatunya saja, kardus tidak dibawa dan sepatu langsung masuk kantong belanja atau langsung dipakai.  Kedua, pembeli tetap membawa kardus sepatunya ke rumah. Lalu, tipe ini dibagi lagi, nih. Tipe 2A kardus dibuang ke tong sampah. Tipe 2B kardus ditumpuk buat dirongsokin atau diserahkan ke sedekah rongsok. Tipe 2C kardusnya dimanfaatkan untuk sesuatu.  Nah, masuk ke tipe 2C inilah Emak ABC. Nggak mau rugi bin irit 😂. Kalau lihat kardus itu bawaannya pengen bebikinan. Kali ini Emak bagikan tips memanfaatkan kardus bekas sepatu, yang buruk rupa supaya menawan dan berguna.  Yuk, simak videonya.