Skip to main content

Memilih Metode Kandang Waktu

Memiliki bayi yang masih bergantung dengan kita membutuhkan keterampilan khusus. Terutama dalam menyelesaikan pekerjaaan rumah tangga. Segala kegiatan yang dilakukan memerlukan pengaturan waktu supaya pekerjaan terlaksana dengan baik dan ibu tetap bahagia.

Bagi emak seperti saya, yang membahagiakan pada pekerjaan domestik adalah jika pekerjaan tersebut terselesaikan. Saya lebih memilih mengerjakan sedikit pekerjaan tetapi tuntas daripada banyak pekerjaan yang hanya terselesaikan sebagian.

Nah, menyesuaikan dengan waktu MengASIhi yang lebih sesuai dengan saya adalah membagi waktu berdasarkan aktivitas anak. Waktu anak tidur, saya menyelesaikan pekerjaan domestik menyapu dan mengepel, menyetrika atau memasak dan beberes dapur. Kegiatan yang tidak memungkinkan keterlibatan anak berada dalam kandang waktu ini. Kemudian ketika anak bangun tetapi bisa main sendiri, saya mencuci atau melipat cucian kering atau beberes. Jika anak memungkinkan diajak ikut berkegiatan bersama, anak akan Emak libatkan. Lumayan, kan bala bantuan, lho😁.  Kalau anak sedang menyusu saya membaca atau membacakan cerita bersama anak-anak yang lebih besar. Biasanya si bayi akan ikut mendengarkan dan menikmati ceritanya, mengurangi rewel dan mempercepat tidurnya.

Rasanya dengan pengelompokan waktu seperti di atas Emak lebih bahagia karena pekerjaan terselesaikan dan anak-anak tetap mendapatkan perhatian. Walaupun selalu ada saja kejadian luar biasa, seperti anak rewel karena sakit, atau ada acara mendadak yang merusak ritme kerja saya. Paling tidak mengurangi pekerjaan tidak tuntas yang membuat Emak senewen dan bad mood.

Nah, kendala yang sedang Emak hadapi adalah berusaha konsisten dan komitmen pada metode yang telah dipilih. Doakan, ya, gaes 🙏

Comments

Popular posts from this blog

Menghilangkan Kerak Kloset

Moms, pernah nggak merasa jengkel karena kerak di closet tidak bisa hilang padahal kita sudah mencoba berbagai macam produk pembersih? Bahkan karbol paling kuat sekalipun? Itulah yang saya alami beberapa bulan terakhir. Karena sering pergi, tidak sempat membersihkan kamar mandi secara teratur, hanya dibersihkan sekenanya,  kerak-kerak membandel mulai mendiami closet dan lantai kamar mandi kami. Berbagai macam produk telah saya gunakan hasilnya kurang memuaskan. Dari berbagi cerita dengan ART di rumah kakak saya, Mbak Jum namanya,  saya mendapat informasi bahwa ada cairan khusus pembersih kerak yang membuat closet tampak seperti baru. Hanya dijual di toko bangunan dengan kisaran harga 100 ribu. Tapi untuk satu kloset saja. Wow, fantastis yaaa. Meski lebih murah daripada ganti kloset baru, tapi untuk emak-emak macam saya rasanya lebih puas kalau 100 ribunya dipakai beli pizza sama anak-anak. Hehehe 😁😁😁. Nah, Mbak Jum ini ternyata kreatif dan inovatif. Hihihi😬😬😬. Dari p...

Bongkar Muatan

Lelah berkelana sampai juga di sini. Saatnya membuka hasil "buruan" ilmu. Sudah dapat apa aja, Mak? Diriku dapat banyak, deh! Coba, coba tak gelar dulu, yaa! Dari peta itu, baru berhasil makan tips dan trik pekerjaan rumah tangga, membuat kandang waktu, dan skala prioritas. Bergabung dengan Keluarga Cemara ilmu yang paling berkesan adalah tips setrika karena merupakan rutinitas yang memiliki tantangan terbesar bagi saya. Ditambah beberapa potluck yang hasil "buruan" sekarang setrika menjadi aktivitas yang bisa dan suka saya kerjakan. Masya Alloh, tabarokalloh 😍. Kegiatan menyapu dan mengepel pun sekarang jauh lebih mudah dengan potluck yang saya dapatkan. Menyapu sambil mengepel merupakan temuan epic saya. Setelah dipraktikkan sangat membantu dan menghemat waktu dan tenaga. Keluarga Uluwatu menyediakan segudang ilmu baru tentang manajemen waktu bagi saya. Lalu saya masuk ke kamar kandang waktu dan prioritas. Di sini saya belajar banyak sekali bahwa ternyat...

Kardus Sepatu Buruk Rupa Menjadi Berharga

Ada beberapa tipe orang saat membeli sepatu berdasarkan penggunaan kemasannya. Hihihi ini mah perkiraan Emak aja, ya. 😁 Pertama, pembeli sepatu hanya mau sepatunya saja, kardus tidak dibawa dan sepatu langsung masuk kantong belanja atau langsung dipakai.  Kedua, pembeli tetap membawa kardus sepatunya ke rumah. Lalu, tipe ini dibagi lagi, nih. Tipe 2A kardus dibuang ke tong sampah. Tipe 2B kardus ditumpuk buat dirongsokin atau diserahkan ke sedekah rongsok. Tipe 2C kardusnya dimanfaatkan untuk sesuatu.  Nah, masuk ke tipe 2C inilah Emak ABC. Nggak mau rugi bin irit 😂. Kalau lihat kardus itu bawaannya pengen bebikinan. Kali ini Emak bagikan tips memanfaatkan kardus bekas sepatu, yang buruk rupa supaya menawan dan berguna.  Yuk, simak videonya.