Skip to main content

Menyongsong Masa Depan Hexagon City

Apa yang kita bayangkan jika mendengar kata pemilu? Hmmmm, kalau saya pemilu itu saat banyak intrik terjadi. Hehehe mungkin tidak semua begitu tapi, stigma itulah yang ada dalam benak saya ketika mendengar kata "pemilu". Banyak hal yang mewarnai pemilu yang sayangnya tidak semuanya baik. Entah sampai kapan kesan seperti ini bisa hilang. Sudah berapa lama kita memimpikan sebuah pemilu yang ideal? Bersih, jujur, yang benar-benar lurus untuk bersama-sama membangun dan memajukan suatu wilayah? Sebuah pemilu yang baik calon dan pemilihnya sama-sama beradab, beretika ketika berkampanye tanpa ada saling sikut dan menjatuhkan? Betapa kita semua merindukan pemilu yang bersih. Tak jarang beberapa kejanggalan sudah dianggap wajar dalam sebuah kampanye karena jamak dilakukan. Kenyataan pahit yang harus kita telan setiap pemilu dilaksanakan. 


Di sebuah sisi lain, telah berdiri kota baru bernama Hexagon City. Kota pembaharu, pelopor peradaban. Kota yang masyarakatnya adalah ibu-ibu kreatif dan produktif. Kota yang baru saja terbentuk ini sedang melaksanakan pesta demokrasinya dalam memilih walikota. Terdapat 6 kandidat yang saling memaparkan visi dan misi masing-masing dengan semangat tinggi untuk membangun bersama kota baru kami. Beruntung saya menjadi bagian dari warganya. Mengikuti alur pemilu di kota ini berasa dalam negeri di atas awan. Bagaikan mimpi sebuah pemilu benar-benar dimaknai dan dijalankan dengan semestinya. Kampanye masing-masing kandidat bermartabat, dengan berbagai macam ide dan gagasan luar biasa. Tim sukses yang sangat cekatan memberikan dukungan pada setiap calon, bahkan penggembiranya pun sangat beradab. Tak ada ujaran kebencian, yang ada adalah kibingungan memilih dikarenakan visi misi yang luar biasa. Saya yang termasuk bagian penggembira merasa kehabisan nafas mengejar betapa cekatannya tim sukses menyelenggarakan kampanye para calon walikota. Tim KPU sebagai tuan rumah juga sangat luar biasa dalam memfasilitasi baik cawalkot maupun para pendukung. Baru kali ini, merasakan sebuah pemilu bagaikan sebuah pesta yang layak dirayakan bersama. Saling rangkul dan saling berbagi kebahagiaan walau berbeda pilihan. 


Terima kasih Founding Mother, Tim Formula, KPU dan semua Hexagonia. I'm falling in love to this city already.  

Comments

Popular posts from this blog

Hari 18, Tantangan 30 Hari

Hasil pelaksanaan hari ke - 18 dan rencana hari ke - 19. Hasil hari ke - 18 Rapor hari ke - 18 Hanya satu pekerjaan yang tidak terlaksana, namun penting dan tidak terlalu berat untuk dikerjakan. Melawan rasa malas memang tantangan yang perlu ditaklukkan. Rencana hari ke - 19

Review 4

Review kali ini saya berpasangan dengan Mbak Sinardi. Beliau berfokus untuk mencapai sustainable living bagi keluarga.  Dalam milestone yang di jabarkan terlihat akan terbentuk sebuah ekosistem yang baik bagi keluarga dengan frekuensi yang sama.  Berikut review saya untuk jurnal Mbak Sinardi. 

Hari Pertama Sekolah Cia

Nama Anak: Aqila Tanggal: 16 September 2017 Aktivitas: sekolah gambar Cia senang corat coret di buku, untuk mengasah kemampuan memnggambarnya kami mengikutsertakan Cia ke sekolah gambar. Hari pertama sekolah Cia semangat sekali. Cia menyiapkan sendiri semua keperluannya dan sangat antusias untuk berangakat. Sampai di sanggar Cia langsung ikut mewarnai bersama teman-temannya. Visual: Dengan bantuan gurunya Cia belajar mewarnai menggunakan crayon. Cia belajar menyapukan crayon dengan benar dan rapi, belajar memadukan warna, belajar menyatukan setiap warna dalam sebuah gambar, dan belajar memenuhi bidang gambar dengan warna. Auditori: Cia belajar mengikuti instruksi gurunya dalam mewarnai. Kinestetik: Cia mampu duduk berskonsentrasi mewarnai dalam waktu yang cukup lama. Sampai 1 jam waktu latihan berakhir,  Cia masih menolak pulang dan mewarnai gambar PR yang diberikan gurunya. #Day10 #Level4 #GayaBelajarAnak #KuliahBunsayIIP