Ada yang berbeda dengan perkuliahan di Kampus Ibu Pembaharu. Jika pada tahap perkuliahan sebelumnya kami hanya membuat jurnal perjalanan selama belajar, kali ini kami harus bertukar jurnal untuk saling memberikan umpan balik atas jurnal yang sudah kita kerjakan. Bikin ndredeg nggak, sih? Wah, tentu saja. Apalagi pasangan umpan balik ini ditentukan dari tim formula. Wow, semakin greget rasanya menunggu daftar pasangan yang akan diterbitkan. Tapi semangat tidak boleh kendor, begitu daftar perjodohan keluar saya langsung menghubungi buddy saya. Saya berkenalan dengan mbak Lailie Sawiy Anwaroh dari IP Suramadu lalu bertukar jurnal.
Setelah membaca jurnal beliau awalnya saya belum begitu memahami isi dari jurnal tersebut. Ternyata setelah saya konfirmasikan kepada beliau tujuannya masya Allah mulia sekali. Beliau memiliki misi untuk membantu para ibu lain agar maju dan berkembang dalam bisnis. Untuk itu beliau mencoba meningkatkan kualitas diri agar bisnis beliau sendiri semakin maju sehingga mampu memberdayakan masyarakat sekitarnya. Inilah salah satu ciri calon Ibu Pembaharu.
Beberapa catatan yang saya buat ketika membaca jurnal Mbak Laili adalah sebagai berikut;
Perbedaan ini mungkin bisa disebabkan oleh perbedaan persepsi ketika mencerna materi perkuliahan, karena setiap individu memiliki cara berpikir yang unik. Namun setelah dikonfirmasikan kepada Mbak Laili semua menjadi jelas arah dan tujuan yang ingin beliau capai.
Comments
Post a Comment