Skip to main content

ApresiAksi

Tahapan di mana kami mengevaluasi kembali aksi yang telah kami kerjakan. Meninjau kembali aksi yang telah kami laksanakan dari berbagai bentuk pertimbangan.


Analisa Dampak




Dampak langsung aksi kelas baking kami dirasakan oleh ibu pembelajar usia 20 - 40 tahun, dan menurut peserta kelas yang kami adakan memberikan manfaat. 


Dampak tak langsung kami amati dengan meningkatnya awareness atas akun IG Optimoms berdasarkan grafik jangkauan akun oleh instagram. Jangkauan akun Optimoms meningkat menjadi 71 orang dengan total interaksi 21.


Tahapan ini menjadi ruang untuk memperbaiki aksi kami. Target jumlah peserta kami adalah 50 orang untuk kelas baking yang kami adakan. Kuota ini terpenuhi dengan jumlah peserta yang melakukan rebake kurang dari 20 orang. Hal ini menjadi evaluasi kami bahwa diperlukan motivasi lebih untuk mendorong peserta menjalankan tantangan yang diberikan. 


Dilihat dari sudut pandang penerima manfaat yang kami terima melalui form umpan balik, kelas kami dirasakan manfaatnya oleh peserta, sehingga para peserta mampu membuat shiny brownies. 


Theory of Changes


Teori perubahan kami sebagai kontribusi kami pada dunia adalah sebagai berikut:



Dibaca:

JIKA kita punya Resep dalam bentuk ebook, video pembuatan dan flyer, tim pemateri (INPUT), MAKA kita akan bisa mengadakan Baking class shiny brownies platform WAG untuk para ibu pembelajar (ACTIVITIES)


JIKA kita akan bisa mengadakan Baking class shiny brownies platform WAG untuk para ibu pembelajar (ACTIVITIES), MAKA banyak ibu yang berhasil membuat shinny brownies (OUTPUTS)


JIKA banyak ibu yang berhasil membuat shinny brownies (OUTPUTS), MAKA banyak ibu yang berhasil membuat cemilan sehat untuk keluarga, bahkan ada yang menjadi sumber tambahan penghasilan (OUTCOMES)


JIKA banyak ibu yang berhasil membuat cemilan sehat untuk keluarga, bahkan ada yang menjadi sumber tambahan penghasilan (OUTCOMES), MAKA kita akan berkontribusi pada terwujudnya pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi (IMPACT)


The Logic Model




Description

Setelah melakukan optimasi tertarget selama 6 bulan, masing-masing akun bisnis anggota tim mendapatkan 500 follower baru, penjualan meningkat 50% tiap minggu, dan memiliki minimal 10 reseller baru.


Indicators

Peningkatan jumlah follower, peningkatan penjualan, penambahan jumlah reseller. 


Goal

Specific: mendapatkan follower baru, peningkatan penjualan, memiliki reseller baru
Measurable: 500 follower baru, 50% peningkatan penjualan per minggu, 10 reseller baru,
Achievable: menurut tim, kami bisa mencapai goal ini
Relevant: tujuan ini sesuai dengan masalah yang kami hadapi
Timebound: setelah melakukan optimasi selama 6 bulan


Verification Source

Tujuan tim kami sesuai dengan tujuan pembangunan ekonomi nasional yang diulas oleh BAPPENAS dalam websitenya di sini

Disebutkan pada target pembangunan ekonomi nasional pada poin ke-3 dan ke-5 adalah sebagai berikut:

8.3 Menggalakkan kebijakan pembangunan yang mendukung kegiatan produktif, penciptaan lapangan kerja layak, kewirausahaan, kreativitas dan inovasi, dan mendorong formalisasi dan pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah, termasuk melalui akses terhadap jasa keuangan.
8.5 Pada tahun 2030, mencapai pekerjaan tetap dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua perempuan dan laki-laki, termasuk bagi pemuda dan penyandang difabilitas, dan upah yang sama untuk pekerjaan yang sama nilainya.(bappenas.go.id)

Responsible

Yang bertanggung jawab pada aksi ini adalah semua anggota tim dengan tugas dan peran masing-masing. 


Frequency

Setiap 1 bulan sekali kami mengadakan kegiatan pelatihan dengan peserta dari luar anggota tim. 


Users

Penerima manfaat dari kegiatan kami adalah semua perempuan yang ingin belajar.


Assumptions

A. Berhasil
JIKA kita punya materi dalam bentuk ebook, video materi, flyer dan tim pemateri (INPUT), DAN setiap anggota tim berkomitmen MAKA kita akan bisa mengadakan pelatihan untuk para ibu pembelajar 1 bulan sekali (ACTIVITIES)

JIKA kita akan bisa mengadakan pelatihan untuk para ibu pembelajar 1 bulan sekali (ACTIVITIES), Dan anggota tim berkomitmen MAKA banyak ibu yang berhasil mendapatkan ilmu pengetahuan baru 12 kali dalam 1 tahun (OUTPUTS)

JIKA banyak ibu yang berhasil mendapatkan ilmu pengetahuan baru 12 kali dalam 1 tahun (OUTPUTS), Dan anggota tim berkomitmen MAKA banyak ibu yang berhasil membuka wawasan untuk belajar berbisnis dan meningkatkan penghasilan keluarga (OUTCOMES)

JIKA banyak ibu yang berhasil membuka wawasan untuk belajar berbisnis dan meningkatkan penghasilan keluarga (OUTCOMES), Dan anggota tim berkomitmen  MAKA kita akan berkontribusi pada terwujudnya pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi (IMPACT). 

B. Tidak Berhasil
JIKA kita punya materi dalam bentuk ebook, video materi, flyer dan tim pemateri (INPUT), DAN anggota tim tidak berkomitmen MAKA kita tidak akan bisa mengadakan pelatihan untuk para ibu pembelajar 1 bulan sekali (ACTIVITIES)

JIKA kita akan bisa mengadakan pelatihan untuk para ibu pembelajar 1 bulan sekali (ACTIVITIES), DAN anggota tim tidak berkomitmen MAKA banyak ibu yang tidak berhasil mendapatkan ilmu pengetahuan baru 12 kali dalam 1 tahun (OUTPUTS)

JIKA banyak ibu yang berhasil mendapatkan ilmu pengetahuan baru 12 kali dalam 1 tahun (OUTPUTS), DAN anggota tim tidak berkomitmen MAKA banyak ibu yang tidak berhasil membuka wawasan untuk belajar berbisnis dan meningkatkan penghasilan keluarga (OUTCOMES)

JIKA banyak ibu yang berhasil membuka wawasan untuk belajar berbisnis dan meningkatkan penghasilan keluarga (OUTCOMES), DAN anggota tim tidak berkomitmen  MAKA kita tidak akan berkontribusi pada terwujudnya pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi (IMPACT).


Risk Management


Adalah strategi yang harus kita ambil jika menghadapi risiko yang mungkin terjadi. Agar rencana tetap berjalan maka kita perlu merencanakan respon kita terhadap kemungkinan tersebut. Ada empat macam respon terhadap risiko yang perlu kita pelajari, yaitu:

ACCEPT: kita menerima kemungkinan risiko yang terjadi. Kita dapat memilih respons ini jika probabilitas risikonya rendah dan/atau dampak risikonya rendah.

MIGIGATE: saat kita mengurangi kemungkinan dan/atau dampak dari risiko yang terjadi. Kita dapat memilih respons ini untuk kemungkinan dan/atau dampak risiko sedang. 

TRANSFER: kita mengalihkan tanggung jawab risiko kepada pihak ketiga di luar tim. Kita perlu memilih respons ini jika kemungkinan terjadinya risiko, dan terutama dampak potensialnya, tinggi dan mahal sehingga tim tidak mampu untuk menyelesaikannya sendiri. Maka tim akan menyerahkan kepada pihak yang lebih mampu dan berwenang. 

AVOID: kita menghilangkan penyebab risiko agar tidak terjadi. Kita melakukan ini jika probabilitas dan dampak risikonya tinggi, dan kita tidak bisa membiarkannya terjadi.

Berikut perencanaan manajemen risiko tim kami:



Rencana Tindak Lanjut

Berikut rencana tindak lanjut tim kami:


Kami berharap bisa berbagi ilmu sesuai sumber daya tim kami sehingga mampu memberikan manfaat kepada masyarakat yang lebih luas lagi. 

Comments

Popular posts from this blog

Menghilangkan Kerak Kloset

Moms, pernah nggak merasa jengkel karena kerak di closet tidak bisa hilang padahal kita sudah mencoba berbagai macam produk pembersih? Bahkan karbol paling kuat sekalipun? Itulah yang saya alami beberapa bulan terakhir. Karena sering pergi, tidak sempat membersihkan kamar mandi secara teratur, hanya dibersihkan sekenanya,  kerak-kerak membandel mulai mendiami closet dan lantai kamar mandi kami. Berbagai macam produk telah saya gunakan hasilnya kurang memuaskan. Dari berbagi cerita dengan ART di rumah kakak saya, Mbak Jum namanya,  saya mendapat informasi bahwa ada cairan khusus pembersih kerak yang membuat closet tampak seperti baru. Hanya dijual di toko bangunan dengan kisaran harga 100 ribu. Tapi untuk satu kloset saja. Wow, fantastis yaaa. Meski lebih murah daripada ganti kloset baru, tapi untuk emak-emak macam saya rasanya lebih puas kalau 100 ribunya dipakai beli pizza sama anak-anak. Hehehe 😁😁😁. Nah, Mbak Jum ini ternyata kreatif dan inovatif. Hihihi😬😬😬. Dari p...

Bongkar Muatan

Lelah berkelana sampai juga di sini. Saatnya membuka hasil "buruan" ilmu. Sudah dapat apa aja, Mak? Diriku dapat banyak, deh! Coba, coba tak gelar dulu, yaa! Dari peta itu, baru berhasil makan tips dan trik pekerjaan rumah tangga, membuat kandang waktu, dan skala prioritas. Bergabung dengan Keluarga Cemara ilmu yang paling berkesan adalah tips setrika karena merupakan rutinitas yang memiliki tantangan terbesar bagi saya. Ditambah beberapa potluck yang hasil "buruan" sekarang setrika menjadi aktivitas yang bisa dan suka saya kerjakan. Masya Alloh, tabarokalloh 😍. Kegiatan menyapu dan mengepel pun sekarang jauh lebih mudah dengan potluck yang saya dapatkan. Menyapu sambil mengepel merupakan temuan epic saya. Setelah dipraktikkan sangat membantu dan menghemat waktu dan tenaga. Keluarga Uluwatu menyediakan segudang ilmu baru tentang manajemen waktu bagi saya. Lalu saya masuk ke kamar kandang waktu dan prioritas. Di sini saya belajar banyak sekali bahwa ternyat...

Kardus Sepatu Buruk Rupa Menjadi Berharga

Ada beberapa tipe orang saat membeli sepatu berdasarkan penggunaan kemasannya. Hihihi ini mah perkiraan Emak aja, ya. 😁 Pertama, pembeli sepatu hanya mau sepatunya saja, kardus tidak dibawa dan sepatu langsung masuk kantong belanja atau langsung dipakai.  Kedua, pembeli tetap membawa kardus sepatunya ke rumah. Lalu, tipe ini dibagi lagi, nih. Tipe 2A kardus dibuang ke tong sampah. Tipe 2B kardus ditumpuk buat dirongsokin atau diserahkan ke sedekah rongsok. Tipe 2C kardusnya dimanfaatkan untuk sesuatu.  Nah, masuk ke tipe 2C inilah Emak ABC. Nggak mau rugi bin irit 😂. Kalau lihat kardus itu bawaannya pengen bebikinan. Kali ini Emak bagikan tips memanfaatkan kardus bekas sepatu, yang buruk rupa supaya menawan dan berguna.  Yuk, simak videonya.