Skip to main content

Perjalanan Hari Keempat

Hari ini kami mengantarkan kakak ayah yang berangkat menunaikan ibadah umroh ke tanah suci. Kami mengantar sampai hotel tempat transit sebelum beliau berangkat. Kakak dan adik diperbolehkan menggunakan fasilitas kolam renang di hotel. Mereka senang sekali sampai tidak memedulikan dinginnya pagi hari. Kami meminta kakak bersabar untuk menunggu sampai cuaca menjadi hangat, tetapi si kakak sudah tidak sabar. Akhirnya kami menuruti kemauannya dan mengijinkannya berenang di tengah sejuknya udara pagi. Si kakak senang sekali dan berjanji tidak akan menangis kalau kedinginan.

Setengah jam berlalu kekhawatiran kami terjadi, kakak mulai menggigil kedinginan. Meski begitu ia masih ingin berenang. Baru ketika giginya gemeletuk ia mau berhenti. Kami mengajaknya membersihkan diri di luar kolam renang dan mengajaknya naik ke kamar. Ternyata dia di kamar masih ingin berenang di dalam bathtub berair hangat. Setelah puas berendam air hangat ia mandi.

Masalah terjadi selepas mandi. Kakak kedinginan sampai menggigil dengan hebat, giginya bergemeletuk, badannya bergetar. Dia mulai rewel dan merengek. Lalu kami ingatkan bahwa dirinya yang meminta berenang di dalam sejuknya cuaca pagi dan dia menyadari keputusannya sehingga dia berhenti merengek. Sambil membalurkan minyak kayu putih ke seluruh tubuhnya untuk menghangatkannya, saya ajarkan cara menghangatkan diri dengan menggosokkan kedua tangannya.


Selesai merawat diri saya suruh dia makan, awalnya dia tidak mau karena berpuasa. Tapi, saya jelaskan tidak apa-apa karena masih kecil dia boleh untuk makan. Beberapa suap nasi membuatnya semakin hangat dan mengurangi menggigilnya. Dia mau berhenti makan, tetapi kami menjelaskan padanya bahwa makanan yang banyak menghindarkannya dari kedinginan. Untung tidak ada rentetan pertanyaan kenapa bisa begitu, hehehe.

#level1
#day4
#Tantangan10Hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunsayIIP

Comments

Popular posts from this blog

Menghilangkan Kerak Kloset

Moms, pernah nggak merasa jengkel karena kerak di closet tidak bisa hilang padahal kita sudah mencoba berbagai macam produk pembersih? Bahkan karbol paling kuat sekalipun? Itulah yang saya alami beberapa bulan terakhir. Karena sering pergi, tidak sempat membersihkan kamar mandi secara teratur, hanya dibersihkan sekenanya,  kerak-kerak membandel mulai mendiami closet dan lantai kamar mandi kami. Berbagai macam produk telah saya gunakan hasilnya kurang memuaskan. Dari berbagi cerita dengan ART di rumah kakak saya, Mbak Jum namanya,  saya mendapat informasi bahwa ada cairan khusus pembersih kerak yang membuat closet tampak seperti baru. Hanya dijual di toko bangunan dengan kisaran harga 100 ribu. Tapi untuk satu kloset saja. Wow, fantastis yaaa. Meski lebih murah daripada ganti kloset baru, tapi untuk emak-emak macam saya rasanya lebih puas kalau 100 ribunya dipakai beli pizza sama anak-anak. Hehehe 😁😁😁. Nah, Mbak Jum ini ternyata kreatif dan inovatif. Hihihi😬😬😬. Dari p...

Bongkar Muatan

Lelah berkelana sampai juga di sini. Saatnya membuka hasil "buruan" ilmu. Sudah dapat apa aja, Mak? Diriku dapat banyak, deh! Coba, coba tak gelar dulu, yaa! Dari peta itu, baru berhasil makan tips dan trik pekerjaan rumah tangga, membuat kandang waktu, dan skala prioritas. Bergabung dengan Keluarga Cemara ilmu yang paling berkesan adalah tips setrika karena merupakan rutinitas yang memiliki tantangan terbesar bagi saya. Ditambah beberapa potluck yang hasil "buruan" sekarang setrika menjadi aktivitas yang bisa dan suka saya kerjakan. Masya Alloh, tabarokalloh 😍. Kegiatan menyapu dan mengepel pun sekarang jauh lebih mudah dengan potluck yang saya dapatkan. Menyapu sambil mengepel merupakan temuan epic saya. Setelah dipraktikkan sangat membantu dan menghemat waktu dan tenaga. Keluarga Uluwatu menyediakan segudang ilmu baru tentang manajemen waktu bagi saya. Lalu saya masuk ke kamar kandang waktu dan prioritas. Di sini saya belajar banyak sekali bahwa ternyat...

Kardus Sepatu Buruk Rupa Menjadi Berharga

Ada beberapa tipe orang saat membeli sepatu berdasarkan penggunaan kemasannya. Hihihi ini mah perkiraan Emak aja, ya. 😁 Pertama, pembeli sepatu hanya mau sepatunya saja, kardus tidak dibawa dan sepatu langsung masuk kantong belanja atau langsung dipakai.  Kedua, pembeli tetap membawa kardus sepatunya ke rumah. Lalu, tipe ini dibagi lagi, nih. Tipe 2A kardus dibuang ke tong sampah. Tipe 2B kardus ditumpuk buat dirongsokin atau diserahkan ke sedekah rongsok. Tipe 2C kardusnya dimanfaatkan untuk sesuatu.  Nah, masuk ke tipe 2C inilah Emak ABC. Nggak mau rugi bin irit 😂. Kalau lihat kardus itu bawaannya pengen bebikinan. Kali ini Emak bagikan tips memanfaatkan kardus bekas sepatu, yang buruk rupa supaya menawan dan berguna.  Yuk, simak videonya.