Skip to main content

Buat Rak (Lagi)

Mumpung ayah libur, kami membuat rak mainan lagi kali ini untuk figurine. Rak ala-ala kami tetap memanfaatkan kayu bekas lemari yang masih banyak dan layak pakai.

Tanggal: 9 September 2017
Aktivitas: Membuat Rak Mainan

Mainan figurine yang kami kumpulkan sedikit demi sedikit dulu ternyata sudah menjadi bukit. Awalnya hanya kardus kecil yang menampungnya lama kelamaan membesar sampai ke kardus yang sangat besar. Karena di dalam kardus maka akses pengambilan sedikit sulit dan mencederai beberapa mainan. Maka Ayah mengusulkan untuk membuatkan rak untuk figurine-figurine tersebut dengan memanfaatkan kayu serbuk bekas lemari kami.

Pekerjaan pemotongan kayu dilakukan Ayah karena membutuhkan tenaga dan keahlian mengoperasikan gergaji listrik. Tugas menghaluskan kayu yang telah dipotong dikerjakan oleh Bunda menggunakan amplas. Setelah halus dilakukan penutupan bagian potongan kayu dengan selotape supaya serbuknya tidak berserakan dilakukan oleh Ayah dengan diasisteni Kakak.

Proses penggabungan potongan-potongan kayu dilakukan oleh Ayah dengan asisten Bunda.

Visual:
Saat melapisi pinggiran kayu yang telah dipotong Aqila melihat Ayahnya mengerjakan. Setelah diajarkan cara merapikannya Aqila mampu menirunya. Pemotongan selotape dilakukan Aqila setelah dicontohkan Ayahnya.

Auditori:
Memotong selotape pelapis pada posisi tertentu dilakukan oleh Aqila atas instruksi Ayah. Memerlukan beberapa kali instruksi untuk menentukan posisi gunting yang pas supaya potongannya tepat. Instruksi yang diberikan sambil diberikan contoh.

Kinestetik:
Setiap kegiatan membuat sesuatu Aqila selalu ingin terlibat aktif. Belum berhenti membantu kecuali pekerjaan telah selesai. Aqila sangat bersemangat ketika rak sudah jadi dan langsung menata mainannya di rak.






Bahagianya Aqila setelah rampung menyelesaikan penyusunan figurine di "rumahnya".

#Day3
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Comments

Popular posts from this blog

Menghilangkan Kerak Kloset

Moms, pernah nggak merasa jengkel karena kerak di closet tidak bisa hilang padahal kita sudah mencoba berbagai macam produk pembersih? Bahkan karbol paling kuat sekalipun? Itulah yang saya alami beberapa bulan terakhir. Karena sering pergi, tidak sempat membersihkan kamar mandi secara teratur, hanya dibersihkan sekenanya,  kerak-kerak membandel mulai mendiami closet dan lantai kamar mandi kami. Berbagai macam produk telah saya gunakan hasilnya kurang memuaskan. Dari berbagi cerita dengan ART di rumah kakak saya, Mbak Jum namanya,  saya mendapat informasi bahwa ada cairan khusus pembersih kerak yang membuat closet tampak seperti baru. Hanya dijual di toko bangunan dengan kisaran harga 100 ribu. Tapi untuk satu kloset saja. Wow, fantastis yaaa. Meski lebih murah daripada ganti kloset baru, tapi untuk emak-emak macam saya rasanya lebih puas kalau 100 ribunya dipakai beli pizza sama anak-anak. Hehehe 😁😁😁. Nah, Mbak Jum ini ternyata kreatif dan inovatif. Hihihi😬😬😬. Dari p...

Bongkar Muatan

Lelah berkelana sampai juga di sini. Saatnya membuka hasil "buruan" ilmu. Sudah dapat apa aja, Mak? Diriku dapat banyak, deh! Coba, coba tak gelar dulu, yaa! Dari peta itu, baru berhasil makan tips dan trik pekerjaan rumah tangga, membuat kandang waktu, dan skala prioritas. Bergabung dengan Keluarga Cemara ilmu yang paling berkesan adalah tips setrika karena merupakan rutinitas yang memiliki tantangan terbesar bagi saya. Ditambah beberapa potluck yang hasil "buruan" sekarang setrika menjadi aktivitas yang bisa dan suka saya kerjakan. Masya Alloh, tabarokalloh 😍. Kegiatan menyapu dan mengepel pun sekarang jauh lebih mudah dengan potluck yang saya dapatkan. Menyapu sambil mengepel merupakan temuan epic saya. Setelah dipraktikkan sangat membantu dan menghemat waktu dan tenaga. Keluarga Uluwatu menyediakan segudang ilmu baru tentang manajemen waktu bagi saya. Lalu saya masuk ke kamar kandang waktu dan prioritas. Di sini saya belajar banyak sekali bahwa ternyat...

Kardus Sepatu Buruk Rupa Menjadi Berharga

Ada beberapa tipe orang saat membeli sepatu berdasarkan penggunaan kemasannya. Hihihi ini mah perkiraan Emak aja, ya. 😁 Pertama, pembeli sepatu hanya mau sepatunya saja, kardus tidak dibawa dan sepatu langsung masuk kantong belanja atau langsung dipakai.  Kedua, pembeli tetap membawa kardus sepatunya ke rumah. Lalu, tipe ini dibagi lagi, nih. Tipe 2A kardus dibuang ke tong sampah. Tipe 2B kardus ditumpuk buat dirongsokin atau diserahkan ke sedekah rongsok. Tipe 2C kardusnya dimanfaatkan untuk sesuatu.  Nah, masuk ke tipe 2C inilah Emak ABC. Nggak mau rugi bin irit 😂. Kalau lihat kardus itu bawaannya pengen bebikinan. Kali ini Emak bagikan tips memanfaatkan kardus bekas sepatu, yang buruk rupa supaya menawan dan berguna.  Yuk, simak videonya.