Skip to main content

Memilah Sampah

Nama Anak: Aqila
Tanggal: 10 September 2017
Aktivitas: memilah sampah

Sampah rumah tangga kami terbilang cukup banyak dengan berbagai macam jenis. Saya selalu memisahkan sampah organik dan non organik di tempat sampah yang berbeda. Namun sayangnya pengambilan sampah yang tidak terorganisasi dengan baik membuat langkah saya seakan percuma. Sampah-sampah saya tercampur menjadi satu di bak truk sampah.

Ternyata keresahan yang saya rasakan juga dirasakan oleh tetangga saya yang juga bergabung menjadi member IIP. Bersama kami memilah sampah kami sendiri mengumpulkan sampah-sampah non organik kami. Kebetulan beliau memiliki seorang teman yang mengelola sampah. Maka kami akan mencoba bekerja sama dengan beliau untuk mengatasi masalah sampah kami.

Hari ini saya memilah sampah-sampah non organik saya yang telah terkumpul. Dengan bantuan kakak Aqila saya memisahkan jenis-jenis sampah yang diterima oleh bank sampah. Kakak pun merelakan beberapa mainan botol bekasnya untuk ditabungkan.

Visual:
Cia meletakkan sampah di tempat-tempat yang berbeda sesuai jenisnya.



Auditori:
Cia mau diajak berdiskusi untuk menyortir beberapa mainan yang tidak terpakai. Ketika beberapa kaleng bekasnya saya minta, awalnya Cia menolak. Setelah saya beri penjelasan bahwa kaleng tersebut sudah tidak layak maka Cia setuju untuk melepaskannya.

Kinestetik:
Cia dengan semangat ikut membantu mengambil sampah di rumah tetangga yang ikut berpartisipasi.


Nama Anak: Bintan
Tanggal: 10 September 2017
Aktivitas: belajar membuang sampah pada tempatnya

Bee mulai menyukai membuang sampah.

Visual:
Ketika melihat tisu berserakan Bee memungutnya dan langsung menuju tempat sampah untuk membuangnya. Kadang Bee meminta persetujuan kami dengam bahasa tubuhnya.

Auditori:
Bee memahami perintah untuk membuang sampah.

Kinestetik:
Setiap ada sampah Bee selalu bersemangat "nyemplungin" ke tempat sampah. Bee juga sedikit terlibat dalam pemilahan sampah hari ini walaupun semua sampah masuk di tempat yang sama.

#Day4
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Comments

Popular posts from this blog

Menghilangkan Kerak Kloset

Moms, pernah nggak merasa jengkel karena kerak di closet tidak bisa hilang padahal kita sudah mencoba berbagai macam produk pembersih? Bahkan karbol paling kuat sekalipun? Itulah yang saya alami beberapa bulan terakhir. Karena sering pergi, tidak sempat membersihkan kamar mandi secara teratur, hanya dibersihkan sekenanya,  kerak-kerak membandel mulai mendiami closet dan lantai kamar mandi kami. Berbagai macam produk telah saya gunakan hasilnya kurang memuaskan. Dari berbagi cerita dengan ART di rumah kakak saya, Mbak Jum namanya,  saya mendapat informasi bahwa ada cairan khusus pembersih kerak yang membuat closet tampak seperti baru. Hanya dijual di toko bangunan dengan kisaran harga 100 ribu. Tapi untuk satu kloset saja. Wow, fantastis yaaa. Meski lebih murah daripada ganti kloset baru, tapi untuk emak-emak macam saya rasanya lebih puas kalau 100 ribunya dipakai beli pizza sama anak-anak. Hehehe 😁😁😁. Nah, Mbak Jum ini ternyata kreatif dan inovatif. Hihihi😬😬😬. Dari p...

Bongkar Muatan

Lelah berkelana sampai juga di sini. Saatnya membuka hasil "buruan" ilmu. Sudah dapat apa aja, Mak? Diriku dapat banyak, deh! Coba, coba tak gelar dulu, yaa! Dari peta itu, baru berhasil makan tips dan trik pekerjaan rumah tangga, membuat kandang waktu, dan skala prioritas. Bergabung dengan Keluarga Cemara ilmu yang paling berkesan adalah tips setrika karena merupakan rutinitas yang memiliki tantangan terbesar bagi saya. Ditambah beberapa potluck yang hasil "buruan" sekarang setrika menjadi aktivitas yang bisa dan suka saya kerjakan. Masya Alloh, tabarokalloh 😍. Kegiatan menyapu dan mengepel pun sekarang jauh lebih mudah dengan potluck yang saya dapatkan. Menyapu sambil mengepel merupakan temuan epic saya. Setelah dipraktikkan sangat membantu dan menghemat waktu dan tenaga. Keluarga Uluwatu menyediakan segudang ilmu baru tentang manajemen waktu bagi saya. Lalu saya masuk ke kamar kandang waktu dan prioritas. Di sini saya belajar banyak sekali bahwa ternyat...

Kardus Sepatu Buruk Rupa Menjadi Berharga

Ada beberapa tipe orang saat membeli sepatu berdasarkan penggunaan kemasannya. Hihihi ini mah perkiraan Emak aja, ya. 😁 Pertama, pembeli sepatu hanya mau sepatunya saja, kardus tidak dibawa dan sepatu langsung masuk kantong belanja atau langsung dipakai.  Kedua, pembeli tetap membawa kardus sepatunya ke rumah. Lalu, tipe ini dibagi lagi, nih. Tipe 2A kardus dibuang ke tong sampah. Tipe 2B kardus ditumpuk buat dirongsokin atau diserahkan ke sedekah rongsok. Tipe 2C kardusnya dimanfaatkan untuk sesuatu.  Nah, masuk ke tipe 2C inilah Emak ABC. Nggak mau rugi bin irit 😂. Kalau lihat kardus itu bawaannya pengen bebikinan. Kali ini Emak bagikan tips memanfaatkan kardus bekas sepatu, yang buruk rupa supaya menawan dan berguna.  Yuk, simak videonya.