Skip to main content

Es Mambo Mangga

Beberapa hari anak-anak sedang demam makan es krim. Kalau tidak ada persediaan mereka makan es batu, duh... Kemarin dapat rejeki dari tetangga buah mangga sekresek maka saya ajak si kakak untuk membuat es sendiri. Sedari pagi Cia sudah tidak sabar untuk eksekusi.

Siang hari saat memulai pembuatannya Cia bersemangat sekali. Terutama saat dia yang harus menakar airnya. Saya berikan arahan cara menakar air tersebut dengan meletakkan gelas ukur dan diisi air dari gelas sampai pada garis batas yang dibutuhkan. Dari proses ini Cia mengetahui konsep volume dengan satuan mili liter. Walaupun mungkin baginya masih sangat abstrak tentang konsep ini.

Saat memasukkan mangga dan air di wadah yang lebih besar, Cia menyadari sesuatu, yaitu jumlah airnya tidak lagi 500 mili liter. Bertambah banyak katanya. Lalu saya jelaskan bahwa mangganya juga memiliki volume, maka volume air juga akan bertambah sesuai dengan volume mangga.

Saat menakar gula, Cia yang menghitung jumlah gulanya dan menuangkan ke dalam wadah untuk diblender. Setelah jadi, jus buatan kami masih terlalu kental. Maka saya meminta Cia untuk mengambil air lagi, kali ini Cia sudah langsung bisa melakukannya sendiri dengan hasil takar yang pas. Ternyata dengan empat buah mangga, 800ml air dan 15 sendok makan gula menghasilkan 1500ml jus buah mangga. Satu hal yang disadari Cia adalah jusnya bertambah banyak.

Jus yang sudah siap lalu kami tuang ke dalam plastik-plastik kecil. Cia menghitung hasilnya dan memasukkannya ke dalam freezer. Saat proses pembuatan es ini berkali-kali Cia berkata "Kaya gini senang, Bun". "Besok ini jadi kejutan buat ayah, ya". Hehehe. Melibatkan dirinya di dalam sebuah kegiatan tumah tangga sudah membuatnya bahagia.



#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Comments

Popular posts from this blog

Menghilangkan Kerak Kloset

Moms, pernah nggak merasa jengkel karena kerak di closet tidak bisa hilang padahal kita sudah mencoba berbagai macam produk pembersih? Bahkan karbol paling kuat sekalipun? Itulah yang saya alami beberapa bulan terakhir. Karena sering pergi, tidak sempat membersihkan kamar mandi secara teratur, hanya dibersihkan sekenanya,  kerak-kerak membandel mulai mendiami closet dan lantai kamar mandi kami. Berbagai macam produk telah saya gunakan hasilnya kurang memuaskan. Dari berbagi cerita dengan ART di rumah kakak saya, Mbak Jum namanya,  saya mendapat informasi bahwa ada cairan khusus pembersih kerak yang membuat closet tampak seperti baru. Hanya dijual di toko bangunan dengan kisaran harga 100 ribu. Tapi untuk satu kloset saja. Wow, fantastis yaaa. Meski lebih murah daripada ganti kloset baru, tapi untuk emak-emak macam saya rasanya lebih puas kalau 100 ribunya dipakai beli pizza sama anak-anak. Hehehe 😁😁😁. Nah, Mbak Jum ini ternyata kreatif dan inovatif. Hihihi😬😬😬. Dari p...

Bongkar Muatan

Lelah berkelana sampai juga di sini. Saatnya membuka hasil "buruan" ilmu. Sudah dapat apa aja, Mak? Diriku dapat banyak, deh! Coba, coba tak gelar dulu, yaa! Dari peta itu, baru berhasil makan tips dan trik pekerjaan rumah tangga, membuat kandang waktu, dan skala prioritas. Bergabung dengan Keluarga Cemara ilmu yang paling berkesan adalah tips setrika karena merupakan rutinitas yang memiliki tantangan terbesar bagi saya. Ditambah beberapa potluck yang hasil "buruan" sekarang setrika menjadi aktivitas yang bisa dan suka saya kerjakan. Masya Alloh, tabarokalloh 😍. Kegiatan menyapu dan mengepel pun sekarang jauh lebih mudah dengan potluck yang saya dapatkan. Menyapu sambil mengepel merupakan temuan epic saya. Setelah dipraktikkan sangat membantu dan menghemat waktu dan tenaga. Keluarga Uluwatu menyediakan segudang ilmu baru tentang manajemen waktu bagi saya. Lalu saya masuk ke kamar kandang waktu dan prioritas. Di sini saya belajar banyak sekali bahwa ternyat...

Kardus Sepatu Buruk Rupa Menjadi Berharga

Ada beberapa tipe orang saat membeli sepatu berdasarkan penggunaan kemasannya. Hihihi ini mah perkiraan Emak aja, ya. 😁 Pertama, pembeli sepatu hanya mau sepatunya saja, kardus tidak dibawa dan sepatu langsung masuk kantong belanja atau langsung dipakai.  Kedua, pembeli tetap membawa kardus sepatunya ke rumah. Lalu, tipe ini dibagi lagi, nih. Tipe 2A kardus dibuang ke tong sampah. Tipe 2B kardus ditumpuk buat dirongsokin atau diserahkan ke sedekah rongsok. Tipe 2C kardusnya dimanfaatkan untuk sesuatu.  Nah, masuk ke tipe 2C inilah Emak ABC. Nggak mau rugi bin irit 😂. Kalau lihat kardus itu bawaannya pengen bebikinan. Kali ini Emak bagikan tips memanfaatkan kardus bekas sepatu, yang buruk rupa supaya menawan dan berguna.  Yuk, simak videonya.