Skip to main content

Menghargai Perubahan Kecil untuk Perubahan Besar

Selama kurang lebih dua minggu kami belajar istiqomah untuk membaca, memberikan dampak yang luar biasa. Anak-anak lebih senang dengan buku, si kakak yang dulu sudah menyukai buku bergambar sekarang mulai menyukai buku cerita lebih panjang. Si adik selalu mengaduk-aduk rak buku untuk mencari buku yang menarik hatinya. Tanpa di suruh si kakak selalu meminta dibacakan sebelum tidur.

Rasanya kebiasaan baik ini meski kecil sangat berarti bagi kami. Kebiasaan baru yang lebih baik, membuat kehidupan kami lebih berwarna. Saya lebih bisa memilah waktu dan prioritas untuk anak-anak. 

Hanya saja bapak kepala suku belum terlibat, kami masih asyik bertiga dengan kebiasaan ini. Semoga kami tetap istiqomah sehingga mampu menularkan kebiasaan ini ke kepala suku juga. Harapan saya, seluruh anggota keluarga dapat membiasakan diri untuk membaca. 

Perubahan besar selalu diawali langkah yang kecil. Kami memulai, semoga semangat kami bisa menular ke sekitar dan membawa manfaat yang lebih besar lagi. 

Comments

Popular posts from this blog

Hari 18, Tantangan 30 Hari

Hasil pelaksanaan hari ke - 18 dan rencana hari ke - 19. Hasil hari ke - 18 Rapor hari ke - 18 Hanya satu pekerjaan yang tidak terlaksana, namun penting dan tidak terlalu berat untuk dikerjakan. Melawan rasa malas memang tantangan yang perlu ditaklukkan. Rencana hari ke - 19

Hari 3, Tantangan 30 Hari

Lanjut hasil hari ke-3 dan rencana hari ke-4 Hasil pelaksanaan hari ke - 3 Catatan: Daftar pekerjaan yang terlalu banyak juga akan menjadi kendala pelaksanaannya. Meski capaian lebih dari hari sebelumnya, ketidaktuntasan pekerjaan membuat mood berubah menjadi tidak terlalu baik. Rencana hari ke - 4 Rencana hari ke - 4

Review 6

Kali ini saya berpasangan dengan Mbak Nurnaningsih dari IP Solo Ray untuk review jurnal. Kami sama-sama menyelesaikan masalah ekonomi. Sempat mengalami miss komunikasi karena saya salah input data regional dan ternyata kurang input nomor ponsel sehingga tidak bisa dihubungi. Mbak Nurna tidak bisa menjangkau saya, dan saya baru bisa menghubungi beliau lepas mengerjakan kongres Ibu Pembaharu. Setelah ngobrol dengan mbak Nurna berikut review saya.