Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2018

Melunasi Hutang

Konsistensi Cia untuk makan sendiri memang sangat rendah. Dia memilih untuk lapar daripada makan sendiri. Maka dari itu emak mulai memutar otak untuk merangsang produktifitasnya. Cia sudah hampir seminggu absen mengaji. Hal ini saya jadikan pintu masuk untuk bernegosiasi kembali dengan Cia. Kesepakatannya adalah jika dia mampu menuntaskan sampai halaman yang ditunjuk dengan lancar, maka "hutang"nya "lunas". Seketika, rasa malas Cia untuk belajar mengaji langsung sirna digantikan mata yang berbinar-binar dan semangat yang membara. Kemudian untuk mengantisipasi long weekend yang memungkinkan Cia meminta mainan atau sesuatu lagi, saya mengajaknya untuk mengejar ketertinggalan target mengajinya. Lalu muncullah antusiasme baru untuk menyelesaikan target belajarnya. Target Belajar Cia untuk melunasi pensil Hello Kitty  #KuliahBunsayIIP #Tantangan10Hari #Level8 #RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari #CerdasFinansial

"Membayar" untuk Pensil Hello Kitty

Kemampuan bernegosiasi Cia semakin hari semakin meningkat. Dia pandai sekali mencari celah untuk mendapatkan keinginannya. Permintaan di luar kesepakatan biasanya muncul ketika kami sedang berkunjung ke kerabat atau sedang rekreasi. Barang-barang permintaannya juga sesuatu yang jarang sekali kami dapati di kehidupan sehari-hari. Hal ini biasanya membuat emak bertekuk lutut, hingga mengabulkan permintaannya. Setelah berhasil meluluhlantakkan pertahanan emaknya tempo hari, giliran emak membuat kesepakatan dengannya untuk "membayar" pensil yang telah dibelinya. Cia membayar pensil dengan makan sendiri sehari sekali selama di rumah budhe. Karena selama di rumah budhe ini dia selalu minta disuapi, kali ini dia malah berinisiatif untuk makan sendiri. Jika sampai kami pulang kembali Cia mau makan sekali sehari selama di rumah budhe, maka "hutang"nya dianggap lunas dan tabungan yang telah terkumpul aman di rumah.  Tugas selanjutnya adalah memberikan pengertian bahwa ...

Pernak Pernik Hello Kitty

Kesulitan lain kami ketika belajar tentang kecerdasan finansial adalah ketika kami berkunjung ke rumah saudara. Dengan value yang berbeda dan keinginan menjamu anak-anak sebaik mungkin karena jarang bertemu saya menjadi kelabakan. Ketika jalan-jalan anak-anak mendapatkan kebebasan memilih beberapa item untuk dibeli hingga pelajaran kami menjadi lebih sulit diterapkan. Apalah daya emak hanya bisa memberikan batasan harga item yang boleh dibeli. Dan ketika ke sebuah tempat yang sedang mengadakan event tertentu membuat rayuan Cia semakin sulit ditolak. Kali ini kami sedang ke sebuah mall yang mengadakan event penjualan produk Sanrio. Bee yang menyukai Hello Kitty histeris saking senangnya begitu banyak pernak pernik Hello Kitty. Lari dari satu counter ke lainnya sambil berteriak histeris menunjuk setiap gambar Hello Kitty yang ditemuinya. Hampir setiap item bergambar Hello Kitty dipeluk dan diciumnya. Lalu ketika sampai di counter stationary, Cia melihat pensil dengan hiasan Hello K...

Menahan Kinginan

Menabung sudah menjadi kebiasaan bagi Cia, namun yang lebih sulit adalah mengontrol keinginan untuk membelanjakannya. Tujuan tabungan Cia masih sering berubah-ubah sehingga saya masih kesulitan untuk mengajaknya fokus pada satu tujuan.  Ketika melihat sebuah mainan yang menarik perhatiannya Cia biasanya langsung meminta mainan. Kadang kami masih bisa mengingatkan tentang tujuan kami ke suatu toko. Cara ini berhasil menahan keinginannya untuk membeli mainan tersebut. Namun saat di rumah dia akan terus membicarakan tentang mainan tersebut.  Tabungan belum seberapa tapi keinginan sudah luar biasa banyaknya. Hehehe.  Apalagi jika sedang berada di rumah budhenya, rasanya aturan yang kami sepakati banyak yang lepas. Sepertinya perlu penguatan dari emaknya sendiri untuk tetap konsisten di manapun berada.  Saat kunjungan ke rumah budhenya kali ini Cia dua kali menggambar dan mewarnai maka kami memberinya "upah"  dengan mengabulkan permintaannya membeli es...

Membeli Pempek

Ada seorang pedagang pempek yang selalu keliling di komplek kami. Pempeknya murah dan cukonya berasa nendang. Cia senang membeli pempek kapal selamnya dimakan tanpa cuko. Setiap membeli Cia ingin membeli banyak-banyak untuk stok camilannya. Selalu minta beli lima biji untuk dibagi satu aama adiknya. Padahal dia makan dua biji saja sudah kekenyangan. Saya kadang memintanya membeli secukupnya saja tapi dia menolak. Karena beberapa hari ini dia sudah mulai menabung, kali ini saya coba dia membeli dengan uangnya sendiri. Tapi ternyata dia belum mau mengambil tabungannya demgam dalih bahwa tabungannya itu untuk membeli mainan. Karena si abang penjual pempek sudah terlanjur berhenti dan kasihan jika dibatalkan maka emak harus mengalah membayar pempek pesanan Cia. Memang tidak salah jika Cia menolak menggunakan tabungannya. Karena sedari awal niatnya adalah untuk beli mainan bukan jajajan. Hihi. Anak yang tidak mau rugi. Mungkin setelah ini perlu dijelaskan fungsi tabungannya. #KuliahBu...

Hasil Pameran Pertama Cia

Membiasakan kemandirian finansial sangat penting bagi kehidupan anak-anak kelak. Setelah berhasil meraih kesepakatan dengan Cia akhirnya dimulailah eksekusi penghargaan atas jerih payahnya. Saat bermain bersama adiknya Cia tampah asyik dan tidak seberisik biasanya. Beberapa waktu kemudian terdengar Cia mengajak adiknya bahwa ingin menunjukkan sesuatu kepada saya. Ternyata Cia menunjukkan gambar buatannya. Adiknya tak mau kalah pun menunjukkan gambat abstraknya. "Bunda, lihat ini Air (helikopter pemadam kebakaran di film kartun Tayo)." "Wah, kerennya. Kakak gambar sendiri helinya. Apa nyontoh?" "Kakak gambar sendiri, Bunda." "Wah, hebat. Udah bisa gambar helikopter sendiri, yaaa." Melihat gambar Cia kali ini membuat saya terkejut. Pertama, karena Cia mengamalkan cara pewarnaan mendekati cara yang dipelajarinya di sekolah gambar. Kedua, gambarnya kali ini berbentuk nyata dan jelas bagi orang lain yang melihatnya. Ketiga, dan ini yang me...

Kesepakatan Cara Menabung

Menjelaskan konsep menabung dengan hasil upayanya sendiri dan kontrol dari diri sendiri pada Cia mulai menunjukkan perkembangan. Cia setuju mendapatkan "upah" atas upaya yang dilakukannya. Beberapa nilai kegiatan langsung disepakati Cia. Namun saat membahas kegiatan mengaji Cia mengajukan tawaran dengan nilai tinggi. Hal ini mengejutkan kami tentu saja. Hehehe "Ngajinya dua lembar dua ribu, ya, Kak." "Empat ribu, Bun." "Wah, banyaknya. Satu lembar seribu, kalau kakak mau dapat empat ribu ya empat lembar." Cia berhenti untuk berpikir sejenak lalu menyetujui kesepakatan kami. Kegiatan Cia yang bernilai diantaranya, membantu membuang sampah, mengaji, membuat hasil karya, dan hasil menggambar setiap minggu. Khusus untuk menggambar dan membuat prakarya kesepakatan yang diambil adalah harga ditentukan berdasarkan kerapian, kerumitan, kindahan, dan usaha hasil karyanya. #KuliahBunsayIIP #Tantangan10Hari #Level8 #RejekiItuPastiKemuliaanHar...

Alhamdulillah Mainan Baru

Kedatangan paket mainan impian Cia menjadi pintu masuk yang baik bagi saya menjelaskan tentang pemilik rezeki. Saya jelaskan bahwa ketika dulu dia meminta mainan dan saya minta untuk bersabar, berdoa, dan menabung saat ini sudah dapat terwujud. "Nah, Kak. Ini jawaban do'a Kak Cia waktu itu. Makanya sekarang kalau kepingin apa-apa berdo'alah sama Alloh. Minta sama Alloh." "Iya, bunda. Mamangnya ini yang bikin Alloh? " Hahaha, jawaban yang tak terduga lagi. Saya sedikit gelagapan menjelaskannya. Tapi saya mulai jelaskan bahwa mainan tersebut dibeli dengan rezeki yang berupa uang. Bahwa ayah dan ibunya perlu bekerja dan menyisihkan uang untuk membeli mainan. Dan yang menjamin kelancaran rezeki adalah Tuhan, maka sudah sepantasnya kita meminta segala sesuatu kepada Tuhan. "Nah, ini salah satunya, Alloh lancarkan rezeki ayah bunda, jadi bunda uang lebih jadi bisa belikan mainan kakak." "Kalau setan bagaimana?" Pertanyaan yang khas ...

Tawar Menawar Konsep Tabungan

Ketika Cia diajak menabung untuk membeli keinginannya sendiri, Cia masih menolak mentah-mentah ide ini. Kalau di tanya apa keinginannya, pasti dijawab membeli mainan baru. Tapi ketika diberi tugas supaya dapat uang yang bisa ditabung, dia masih menolak. Pe er emaknya banget ini untuk mendapatkan kesepakatan dengannnya. Saya masih berusaha bernegosiasi dengannya, mungkin perlu strategi lain selain hanya ngobrol. Lalu, terbersit di pikiran saya jika proyek-proyek kecil yang saya tawarkan dengan upah kecil Cia menolak, mungkin disebabkan dia merasa upah kecil tersebut membutuhkan waktu yang lama untuk terkumpul. Sehingga ada rasa enggan menunggu yang membuatnya menolak kesepakatan ini. Tetapi untuk konsep rezeki yang datang dari Tuhan, Cia sudah bisa sedikit memahami. Saya ajarkan untuk meminta keinginan apapun pada Tuhan dengan berdoa. Saya rasa untuk  hal ini Cia sudah sangat paham, hanya saja pelaksanaannya yang belum terwujud. Menanamkan konsep memang lebih sulit daripada pe...