Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2018

I Got Her Attention Back, Yay!

Wuih sempet terkejut dua hari karena ditolak Cia. Huhuhu. Tapi hari ini saya mencoba kembali bercerita. Awalnya Cia berusaha menghentikan cerita saya tapi saya yakinkan untuk melanjutkan cerita, Cia dengan sabar mau mendengarkan. Berawal dari Cia yang salah alamat. Bukan karena saya memberi alamat palsu, hihihi, tapi karena miskomunikasi. Saya meminta tolong Cia mengantarkan beberapa barang bekas untuk disetor ke bank sampah kebetulan nama tetangga saya hampir sama. Ternyata Cia salah mengirim setoran saya, hanya beda satu huruf di nama masing-masing ibu tetangga ini sudah bisa membuat kesalahan besar. Hihihi. Berdasarkan ceritanya Cia bertemu anak tetangga bernama Nanda ketika di perjalanan mengantarkan setoran saya. Cia bertanya rumah Ibu Lita, yang seharusnya Ibu Rita. Jadilah saya dikejutkan oleh pesan singkat Ibu Lita yang kebingungan menerima setoran sampah tersebut. Hihihi. Lalu saya jelaskan kepada Cia bahwa dia harus memperhatikan instruksi, jika dia tidak mengerti dia b...

Penolakan Cia

Sudah dua hari ini Cia menolak saya untuk bercerita. Belum diketahui sampai sekarang apa motif penolakannya. Hehehe. Tetapi lepas maghrib ketika kami sedang menghadiri pengajian di rumah tetangga, Cia sedang berlakon bersama teman-temannya. Dia mengatur setiap peran dari masing-masing temannya dan dia mendapatkan peran utama. Rupanya saya perlu belajar kembali cara menuturkan cerita supaya membawanya bersama saya dalam sebuah imaji yang sama. Imajinasi Cia jelas lebih luas, lebih indah, dan lebih beragam daripada imaji saya. Di lain sisi sepertinya saya perlu belajar lebih keras lagi dengan kemampuan saya mendongeng. Ketika imajinasi saya sangat terbatas dan imajinasi anak-anak lebih berwarna, sepertinya saatnya saya perlu piknik belanja gagasan kembali. #Tantangan10Hari #Level10 #KuliahBunsayIIP #GrabYourImagination

Belajar Mengontrol Suara

Cia anak yang sangat ekspresif, jika terlalu senang atau sedang jengkel dia akan bersuara keras tidak peduli kapan dan di mana. Sore tadi, banyak alasannya ketika waktu mandi sudah tiba. Hingga menjelang maghrib Cia masih berlarian bermain bersama kucing sembil berteriak kencang hingga suara saya yang memanggilnya untuk mandi tidak dia dengar. Akhirnya dengan agak keras saya memanggilnya masuk ke dalam rumah. Sampai di dalam rumah saya berikan nasihat agar tidak terlalu kencang dalam berbicara. Saya menceritakan Spongebob yang kehilangan kemampuan tertawanya karena terlalu banyak tertawa, begitupun temannya Squidword yang kehilangan kemampuan tertawanya karena tertawa berlebihan. Yang ingin saya sampaikan adalah segala sesuatu yang berlebihan itu tidaklah baik. Apalagi jika bersuara terlalu kencang bisa jadi mengganggu tetangga sekitar rumah. Seperti Squidword yang terganggu dengan suara tawa Spongebob yang berlebihan. Cia menyatakan mengerti tapi masih belum menjadi habitnya berbi...

Review Cerita Kelinci dan Kura-Kura

Hari ini Cia lebih mudah diminta membereskan mainan. Tapi tetap saja ada waktu dimana dia memainkan mainan yang seharusnya dia bereskan. Saat saya mengingatkan untuk fokus Cia langsung menyahut: "Kaya, kura-kura, ya, Bun. Lari terus-menerus meski lambat jadi menang." Dengan agak terkejut saya mengiyakan kesimpulannya. Cia ingin seperti kura-kura yang tekun dan fokus. Lalu saya berikan waktu lagi baginya untuk membereskan mainannya. Setelah beberapa saat dia datang menemui saya dengan bangga berkata: "Lihat, Bunda. Aku sudah selesai. Aku jadi kura-kura." Dan memang benar, dia sudah selesai merapikan mainannya. Lantai telah bebas mainan. Mengambil hikmah dari sebuah cerita, menjadikan pelajaran bagi kehidupan sehari-hari. #Tantangan10Hari #Level10 #KuliahBunsayIIP #GrabYourImagination

Kelinci dan Kura-Kura

Saat saya tanyakan cerita tentang kelinci dan kura-kura, awalnya Cia berkata belum tau. Tapi begitu saya mulai rupanya dia mengingat tentang cerita kura-kura dan kelinci di kartun Upin dan Ipin. Selesai bercerita saya jelaskan hikmah di balim cerita tersebut. Bahwa kelinci yang sombong dikalahkan oleh kura-kura yang tekun dan pantang menyerah di perlombaan lari. Cia bertanya kenapa bisa begitu, lalu saya jelaskan bahwa kelinci yang larinya cepat pun cepat kelelahan sehingga memerlukan banyak istirahat dalam perjalanannya. Sedangkan kura-kura yang lambat namun konsisten bisa mengatur tenaganya sambil dia berjalan. Lalu, saya hubungkan dengan kejadian sore ini di mana Cia enggan membereskan mainannya. Saya berikan contoh kura-kura yang mengerjakan tugasnya secara perlahan tetapi terus-menerus bisa sampai garis finish lebih dahulu daripada kelinci. Cia harus membereskan mainannya sedikit demi sedikit tetapi terus-menerus supaya cepat selesai. Selesai mendapatkan pencerahan Cia memin...

Menghemat Seperti Cerita Burung Emprit

Pagi ini, Cia ingin main di luar. Tetapi karena hujan dia main di dalam rumah saja. Saat bermain tiba-tiba dia berkata. "Bunda, aku pengen mainan baru". Sebelum saya menjawab dia sudah lebih dulu menimpali. "Tapi harus nabung dulu, ya, Bun. Biar nggak kaya burung emprit. Burung emprit sekarang sudah mau berhemat. Aku kalau tabunganku udah banyak baru beli mainan." Saya langsung menyetujui pernyataannya. Rupanya cerita burung emprit ini membekas sekali di benaknya. Ketika menginginkan sesuatu Cia mulai bisa menahan untuk menimbang kebutuhan uang untuk memenuhinya. Sebuah pelajaran yang sangat berharga. Menuturkan cerita berhikmah kepada anak, saya berpikir anak saya belum bisa mencernanya. Tetapi gaya bahasa sehari-hari bisa memberikan efek luar biasa pada pembentukan pola pikirnya. Another priceless story from our girl. #Tantangan10Hari #Level10 #KuliahBunsayIIP #GrabYourImagination

Bereskan Mainan ala Upin Ipin

Beberapa hari di rumah budhenya membuat Cia merindukan rumah dan mainannya. Begitu di rumah segala macam mainan dia keluarkan akhirnya karena banyak mainan yang harus dibereskan membuat Cia malas untuk beberes. Sampai mau tidur mainan berserakan di mana-mana. Ketika saya minta untuk membersihkannya Cia tampak berlama-lama karena enggak. Saya memberikan tenggang waktu baginya untuk beberes namun tidak juga dipenuhi. Malah menangis karena merasa kewalahan. Akhirnya saya membantunya beberes mainannya sambil saya ceritakan kembali tentang Upin Ipin yang tidak mau beberes mainan hingga dijadikan rumah kecoa yang mengejar mereka, lalu betapa Kak Ros marah mengetahui mereka tidak segera membereskan mainannya. Mendengar penjelasan ini, Cia lebih sigap dalam beberes dengan meminta bantuan. Selesai beberes saya berikan pesan padanya bahwa Cia harus bertanggung jawab atas setiap perbuatannya. Jika dia mengeluarkan banyak mainan risikonya dia harus mau lebih lama dalam menggunakan waktunya u...

Hippo yang Pandai Berenang

Cerita sebelum tidur kali ini sangat singkat karena anak-anak sudah sangat mengantuk. Terinspirasi dari gambar stiker dinding di kamar saya menceritakan tentang kuda nil atau hippo yang pandai berenang. Hippo kecil takut untuk masuk ke air dan berenang padahal seekor hippo adalah hewan yang pandai berenang. Lalu, dengan latihan bersama ibunya si hippo kecil berani masuk ke air yanh dalam dan berenang. Latihannya dilakukan berkali-kali, meski si hippo kecil mengalami berbagai rintangan seperti tergelincir, hampir tenggelam, menghirup air dan lain-lain ibu hippo tetap mengajari anaknya untuk berenang. Pesan ibu hippo jika ingin pandai berenang tidak boleh takut tenggelam. Semakin takut tenggelam, semakin sulit untuk menaklukkan air.  Sebelum sampai pada pesan cerita, Cia dan Bee sudah tertidur. Hihi. Hari yang melelahkan rupanya.  #Tantangan10Hari  #Level10  #KuliahBunsayIIP  #GrabYourImagination 

Cerita Sebelum Tidur

Cerita sebelum tidur kali ini tentang koyak suara. Cia sering kali tertawa terkikik lama sekali. Susah sekali menghentikannya. Lalu saya ceritakan yentsng kotak suara yang terdiri dari kotak suara, kotak menangis, dan kotak tertawa. Di mana jika semua digunakan secara berlebihan bisa merusak kotaknya dan kehilangan fungsinya. Cerita ini saya adaptasi dari Spongebob. Meski hanya imajinasi saja rupanya berhasil untuk Cia. Karena sebelumnya sudah diajarkan bahwa tertawa berlebihan tidak baik dan mengeraskan hati, tapi belum bisa dia terima. Ternyata kotak tertawa bekerka baik saat ini. Selesai cerita ini Cia meminta dituturkan cerita lainnya. Dia meminta saya bercerita tentang kodok dan burung emprit. Rupanya cerita emprit ini sangat mengena baginya. Cia selalu menanyakan cerita ini setiap kali kami sedang bercerita. #Tantangan10Hari #Level10 #KuliahBunsayIIP #GrabYourImagination

Kehabisan Cerita

Hal yang paling mengesankan ketika saya memulai bercerita adalah Cia langsung menghentikan segala aktivitasnya untuk mendekati saya dan mendengarkan cerita saya. Meski dia sedang berlompatan dia segera mengentikannya. Sebuah prestasi tersendiri bagi saya untuk memintanya duduk diam dalam lima menit, meski masih sering menginterupsi cerita saya untuk mendapatkan detail cerita dan tokohnya. Keingintahuan Cia ini juga sukses membuat saya kelabakan. Setelah habis satu cerita Cia meminta cerita yang lain. Dan pasti menolak dengan cerita seadanya. Dia selalu menuntut cerita panjang dan detail dengan konflik yang jelas. Dia akan memprotes jika saya asal mengatang ceritanya. Siang kemarin saat saya kehabisan cerita dan mengantuk Cia mengeluarkan jurus tantrumnya. Tapi saya ingatkan dia, jika tidak segera menguasai emosinya maka dia akan kehilangan kesempatannya untuk mendengar cerita lainnya. Meski dengan kejengkelan luar biasa dia setuju untuk mengentikan sesi ceritanya karena bunda sed...

Saya, Mendongeng?

Rasanya aneh sekali saya harus mendongeng ke anak-anak. Saya bisa menuangkan ide dan beberapa gagasan lewat tulisan, tapi menuturkannya? Rasanya masih sangat baru bagi saya. Selama ini saya masih membacakan buku-buku yang ada untuk anak-anak, bukan mendongeng dari hasil kreasi sendiri. Selain takut kehabisan ide di tengah cerita, gaya penuturan cerita saya yang memang kurang berwarna membuat saya sedikit tidak percaya diri. Namun, dengan tantangan seperti ini memacu saya untuk mencoba hal baru di luar zona nyaman saya. Kebetulan si Kakak sedang banyak permintaan untuk membeli macam-macam. Saatnya memberikan pemahan kepada si Kakak tentang perbedaan pemenuhan kebutuhan dan keinginan. Nah, di sinilah saya mencoba kemampuan saya mendongeng, atau lebih tepatnya bertutur kisah. Saya menceritakan sebuah kisah seekor burung yang senang membeli sesuatu sampai ibubya kehabisan uang dan si burung harus membantu ibunya untuk menghidupi mereka. Singkat cerita si burung kecil menyadari betapa i...

Kanvas Luas Tak Terbatas

Ketika menghadapi imajinasi anak-anak, maka kita akan berhadapan dengan media tanpa batas. Kanvas mereka seluas dunia. Apapun dapat menjadi lahan untuk menuangkan kreativitas mereka.  Tak terkecuali dompet dan ponsel emaknya juga ikut menjadi kanvas mereka.  #Tantangan10Hari  #Level9  #KuliahBunsayIIP  #ThinkCreative 

Tingkah Bee Diprotes Cia

Saat mata emak tidak mampu lagi menemani aktivitas anak-anak hingga akhirnya menyerah untuk memejamkan mata sejenak. Sebelumnya saya memesan si kakak agar bermain saja di dalam kamar. Bisa dibayangkan jika dua anak aktif bermain di dalam kamar yang terjadi adalah kamar penuh dengan barang mereka. Tapi tidak mengapa asal anak-anak aman dan terkontrol. Beberapa saat kemudian setelah kantuk lenyap, saya melihat Bee sedang mencorat-coret jam tangan milik kakaknya. Wajahnya tampak serius, tangan mungilnya bergerak-gerak memulaskan krayon ke setiap bagian jam tersebut. Melihat saya sudah bangun dengan bangga dia tunjukkan kepada saya hasil "karyanya".  "Nda, nai, nda. Nai jam. Nai dedek". Saya menyambutnya dengan antusias. Selain hasil coretannya yang lucu dia juga memiliki kosa kata baru. The kids are amazing. Beberapa saat kemudian kakaknya ikut nimbrung, dan terkejut melihat "karya" adiknya.  "Bunda, kok boleh dicorat-coret jamku? K...

Pesawat Pribadi

Beberapa hari harus dititip ke rumah budhe karena si adik sakit membuat emak kesepian. Huhuhu. Sepulang dari rumah sakit, pagi-pagi langsung persiapan berangkat menjemput Cia. Cia senang sekali adiknya sudah sembuh dan bisa pulang. Cia segera mengajak main adiknya dengan agak terlalu antusias. Baru setelah diingatkan bahwa adiknya masih perlu istirahat lebih Cia mau bermain dengan kalem. Kali ini bermain sepeda dan kursi bergantian. Adik mendorong kursi sebagai troli belanja, kakak naik sepeda. Lalu mereka bertukar mainan adik bersepeda kakak menggunakan kursi namun bukan menjadi troli tetapi menjadi pesawat pribadinya. Cia segera persiapan lepas landas dari sedikit berjongkok semakin tinggi hingga berdiri dan berlari. Segera saja Cia sudah mengunjungi berbagai tempat yang diketahuinya untuk menemui saudara jauh yang dikenal namanya oleh Cia. Memang bahagia itu sederhana bagi anak-anak kadang orang tua terlalu membuatnya menjadi rumit. Membiarkan imajinasi anak-anak bekerja cuk...